EKBIS.CO, MANAMA -- Salah satu bank syariah berbasis di Bahrain, Al Baraka Bank, berencana memperluas usahanya ke Afrika. Upaya ini masuk dalam rencana lima tahun yang ditetapkan Al Baraka Bank, termasuk investasi di Libya dan Maroko.
Bank yang beroperasi di Timur Tengah, Asia dan Afrika ini bertujuan menggandakan aset kelompok dan pendapatan pada 2017. Untuk mencapai target tersebut, Al Baraka Bank sedang mempertimbangkan pengenalan diri ke Afrika. "Kami serius memikirkan kehadiran Al Baraka Bank ke Afrika," kata CEO Al Baraka Bank, Adnan Ahmed Yousif, seperti dikutip dari Arabian Business, Kamis (25/4).
Diperkirakan bank tersebut akan menghabiskan 100 juta dolar AS tahun ini untuk investasi di Libya. Al Baraka Bank telah membuka kantor perwakilannya di Libya sejak 2011. Bahkan Al Baraka Bank telah membeli dan mengkonversi bank konvensional menjadi bank syariah. Hingga kini bank tersebut telah mempunyai 30 cabang di Libya.
Di Maroko, bank akan membuka operasi mandiri dengan modal investasi 100 juta dolar AS tahun ini. "Sebuah komite telah dibentuk tahun lalu untuk mempelajari cara menembus pasar Afrika," ucap Yousif.
Menurutnya kondisi pasar internasional mempersulit strategi bank di Bahrain. Aset Al Baraka Bank turun 16 persen pada 2012. Sebagian diakibatkan karena adanya kerusuhan sipil. Meski begitu, aset kelompok tumbuh 11 persen menjadi 19,1 miliar dolar AS. Bank berencana meningkatkan aset kelompok hingga 36 miliar dolar AS pada 2017. Jumlah pendapatan operasional ditargetkan mencapai 1,5 miliar dolar AS pada 2017 dari 880 miliar dolar AS di 2012.
Al Baraka Bank telah sukses membangun sebagian besar bisnis bank syariah di luar Teluk dan Asia Tenggara. Yousif berharap bank dapat memperluas jaringan cabang globalnya hingga 810 kantor pada 2017 dari 425 cabang di 2012.
Al Baraka Bank telah menambah lebih dari 2.600 karyawan dalam empat tahun terakhir. Jumlah karyawan saat ini 9.400 orang dan ditargetkan terus bertambah menjadi 15 ribu hingga 16 ribu pada 2017.
Pada 2012 unit Al Baraka Bank di Turki, Aljazair, Mesir, Yordania dan Pakistan menambah 26 jaringan cabang. Dalam jangka menengah, bank mempertimbangkan ekspansi di Indonesia dan Cina. "Tetapi kemungkinan terwujudnya sekitar tiga sampai lima tahun lagi," kata Yousif.
Yousif menyebut Indonesia merupakan pasar yang sangat kuat. "Kantor perwakilan kami sedang meninjau pasar untuk akuisisi," ucapnya. Pada 2011, kantor Al Baraka Bank di Jakarta mengidentifikasi Bank Kesawan sebagai target akuisisi. Namun akhirnya unit tersebut dibeli oleh Qatar National Bank.