EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama Bank UMKM Jawa Timur, R Soeroso menilai pasar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan peluang bagi bisnis bank khusus. Ini dikarenakan sektor tersebut belum sepenuhnya menerima pembiayaan formal.
"Baru 30 persen UMKM yang dapat mengakses layanan keuangan formal atau bank, jadi ada peluang bagi bank khusus berkembang di Indonesia," kata Soeroso dalam Seminar Nasional Peluang dan Tantangan Bank Khusus di Tengah Dominasi Asing di Jakarta, Kamis (25/4).
Dia mengatakan Thailand dan Vietnam berhasil mengembangkan UMKM pertanian melalui keberadaan bank khusus, atau bank yang fokus melakukan pembiayaan pada sektor tertentu. Di Indonesia, lanjut dia, pertumbuhan UMKM cukup tinggi seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, sektor UMKM menurut dia telah teruji tahan terhadap gejolak ekonomi.
Soeroso menilai, bank-bank kecil yang sehat, sangat berpeluang untuk menjadi bank khusus, sebab telah terbiasa memberikan pembiayaan UMKM di daerah. "Tapi memang ada tantangan bagi bank khusus untuk bisa membiayai UMKM. Sebagian besar UMKM masih belum 'bankable' sehingga perlu strategi khusus untuk mengakses segmen tersebut," ucapnya.
Selain itu masalah lainnya menurut dia, yakni terkait belum terintegrasinya sektor UMKM dengan jaringan perdagangan produk, sehingga belum dapat menjamin tersedianya bahan baku dan pasar atas hasil produksinya.