EKBIS.CO, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengingatkan pemerintah agar fokus mempertahankan swasembada jagung berkelanjutan. Produksi jagung yang hampir mencapai 20 juta ton per tahun seharusnya cukup memenuhi kebutuhan nasional.
"Produksi surplus. Tapi saya kira produksi dalam negri masih harus ditambah karena permintaan juga meningkat," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron, Kamis (25/4).
Ia juga menyoroti proses pengeringan jagung yang kurang efisien. Jika proses ini tidak berjalan baik, maka bagian dalam jagung rentan keropos.
Pemerintah disarankan untuk menyediakan mesin pengering jagung untuk melancarkan penanganan paska panen, terutama pada musim pengujan. Jagung yang keropos tidak baik untuk pakan ternak maupun ikan.
Sementara itu, politisi Golkar Firman Soebagyo meminta pemerintah selektif dalam belanja terkait bahan pangan. Dana APBN harus juga menyentuh kesejahteraan petani, dibandingkan habis untuk menyediakan makanan pokok secara instan. "Perbaikan irigasi, misalnya," ujar Firman kepada ROL.
Menurutnya, data kebutuhan pangan selama ini berada di wilayah abu-abu. Ia mengingatkan pula agar pemerintah tidak terbebani dengan intervensi asing yang ingin melakukan impor terus-menerus. Indonesia merupakan objek pasar yang besar bagi dunia internasional.