EKBIS.CO, JAKARTA -- FIF Group berencana untuk melebarkan bidang usahanya. Setidaknya, ada enam pembiayaan yang akan menjadi bisnis FIF Group pada 2020.
"Kita selalu membuat blue print untuk jangka panjang. Jadi, siapa pun nanti yang menjadi direksi, sudah jelas SOP yang harus dijalankan," kata Chief Executive Officer FIF Group, Suhartono di Jakarta, Kamis (2/5).
Penambahan platform bisnis baru itu pun mulai dilakukan sejak tahun ini. Yaitu, bertepatan dengan hari lahir ke-24 FIF yang juga digunakan untuk memperkenalkan logo baru perusahan.
Suhartono masih enggan membeberkan banyak soal rencananya tersebut. Namun, jelasnya, saat ini perusahaan memiliki empat platform bisnis. Yaitu, pembiayaan sepeda motor baru, sepeda motor bekas, elektronik, dan syariah.
"Yang kelima setengah mungkin kalau kita sebut sekarang, kami mendapat bantuan dari ACC sebagai sesama perusahaan Astra untuk mendanai pembelian mobil di daerah non-ACC," jelas dia.
Program ini sudah mulai berjalan per 1 Mei 2013 bertepatan dengan logo baru. Hanya saja, perusahaan masih menggunakan asistensi dari ACC (Astra Credit Companies). Khususnya terkait proses kredit dan penilaian.
Ia menjelaskan, platform pembiayaan mobil ini sesungguhnya menyiasati program pemerintah yang mulai mengembangkan mobil murah dan ramah energi. Ini untuk mendorong kontribusi Astra di industri roda empat Tanah Air.
Karena, tambahnya, ACC hanya memiliki 60 cabang di Indonesia. Sementara FIF Group punya 528 outlet dari Sabang hingga Merauke. "Kalau harus mengerjakan sendiri kami belum mampu. Makanya kita berkolaborasi (dengan ACC)."
Namun, tak semua outlet akan dapat menyediakan layanan baru tersebut. Rencananya, hanya 30 outlet yang disiapkan. Sekitar 10 di antaranya diharapkan dapat siap dalam tiga bulan ke depan.
Lalu, apa platform yang keenam? "Kalau itu masih rahasia. Kami belum bisa bicarakan sekarang. Karena ini bisa besar sekali," tuturnya yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur FIF Astra tersebut.