EKBIS.CO, BATAM--Penjual elpiji tabung berisi tiga kilogram di Batam mulai menaikkan harga. Alasan mereka bahan bakar bersubsidi tersebut semakin sulit didapatkan dari agen.
"Pemilik pangkalan dan pengecer mengatakan gas sulit didapat. Mereka menaikan harga hingga dari normal Rp15 ribu-Rp17 ribu menjadi Rp20 ribu per tabung," kata seorang warga Batam Centre, Titin Sumarni setelah membeli gas dari salah satu pangkalan, Selasa (7/5).
Ia menduga kelangkaan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir dimanfaatkan oleh pedagang nakal untuk menaikkan harga.
"Mau tidak mau kami terpaksa membelinya meski berat hati dan menyanyangkan ulah pedagang tersebut. Karena hampir semua pangkalan resmi sudah kehabisan persediaan," katanya.
Pemilik warung di Botania, Sukarno mengatakan sejak beberapa hari terakhir harga gas elpiji ukuran tiga kilogram naik menjadi Rp18 ribu.
"Saya sudah beberapa kali membeli harganya Rp18 ribu. Padahal seharusnya paking mahal Rp15 ribu," katanya.
Ia menyatakan, masih menenggang rasa kenaikan harga yang dilakukan oleh pemilik pangkalan meski jauh di atas harga jual tertinggi yang ditetapkan pemerintah.
"Kalau segitu masih dimaklumi asalkan persediaan gas ada dan kami tetap bisa jualan. Karena dalam beberapa pekan terakhir elpiji memang sulit didapat," kata Karno.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral Kota Batam Amsakar Achmad, mengatakan kelangkaan elpiji ukuran tiga kilogram di wilayahnya bukan karena pasokan berkurang namun adanya praktik penyulingan.
"Kami belum terima laporan pengurangan pasokan ke agen-agen. Mungkin karena praktik penyulingan ke tabung nonsubsidi kembali marak, sehingga ukuran tigailogram langka," kata dia.