Rabu 08 May 2013 13:29 WIB

BI: Inflasi Pangan Jadi Tantangan Utama

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution, mengungkapkan bahwa inflasi pangan yang cenderung meningkat adalah tantangan utama. Inflasi pangan dipengaruhi oleh ketidakmenentuan iklim, tingkat produksi pangan dan dinamika.

"Banyak kebiasaan yang mempengaruhi kebutuhan pangan yang mempengaruhi produksi," ujar Darmin Nasution dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Rabu (8/5). Ia mengatakan penurunan harga pangan cenderung melambat.

Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki wilayah yang sangat luas. Darmin mengatakan semuanya tidak mungkin dikendalikan hanya dari pusat. Oleh karena itu, adanya TPID sangat diperlukan.

TPID diharapkan dapat terus berkoordinasi dan melakukan berbagai kebijakan terutama untuk mengatasi berbagai permasalahan struktural dalam rangka mendorong peningkatan kapasitas perekonomian. TPID juga diharapkan dapat memitigasi resiko gangguan pasokan, memperluas akses informasi harga serta mengelola ekspektasi inflasi agar searah dengan pencapaian sasaran inflasi yang rendah dan stabil. "Ini salah satu kelembagaan yang kita punya. Komunikasi yang baik kerja sama yang baik dengan daerah," ujar Darmin.

Sepanjang 2012, TPID telah mengembangkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) dalam bentuk kajian dan papan pengumuman di pasar dan internet untuk memperluas dan memudahkan masyarakat mengakses berbagai informasi khususnya harga bahan pokok. "Kehadiran PIHPS diharapkan dapat memperkuat posisi tawar petani dan konsumen serta memperkecil kesenjangan informasi," ujarnya.

PIHPS akan diintegrasikan secara nasional yang pada saat ini sedang terus diupayakan Pokjanas TPID melalui kerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian serta Pemerintah Daerah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement