EKBIS.CO, JAKARTA--Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menilai perundingan sektor pertanian dalam pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Bali, Desember mendatang masih bakal pelik. Alasannya belum muncul keluwesan sikap di kutub negara maju maupun berkembang.
"Paket pertanian ini masih pelik. Negara maju dan berkembang serta miskin belum berpandangan sepadan dalam sektor ini. Ini yang harus disepadankan. PR kita masih banyak," katanya kepada wartawan di ruang kerjanya di Jakarta, Rabu (8/5).
Gita menjelaskan hasil kunjungannya ke Jenewa beberapa waktu lalu, membahas persiapan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan itu.
Ditanya apakah dalam pertemuan mendatang semua pihak akan luwes atau fleksibel sehingga pertemuan itu akan sukses, Gita hanya mengatakan semoga semua pihak berniat baik.
Dalam pertemuan WTO mendatang, kata menteri, Indonesia telah menunjukkan sikap dalam sejumlah pembicaraan seperti masalah fasilitas perdagangan, paket untuk negara-negara miskin dan paket pertanian.
Dalam masalah fasilitas perdagangan, semua negara berkembang bersedia memperbaiki kepabeanannya dengan melaksanakan sejumlah sistem untuk itu. Meski, di sejumlah negara, kesediaan itu masih membutuhkan bantuan keuangan.
Sementara pada masalah paket untuk negara-negara miskin, Indonesia siap memberi konsesi tanpa bea masuk untuk produk yang berasal dari negara miskin tersebut. Seluruh negara maju dan berkembang juga sudah sepakat untuk memberikan konsesi bebas bea tersebut.