Ahad 19 May 2013 06:15 WIB

Potensi Investasi di Indonesia Capai Rp 4 Ribu Triliun

Rep: Yulianingsih/ Red: Djibril Muhammad
Hatta Rajasa
Foto: Antara
Hatta Rajasa

EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- Pascapeluncuran Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), investasi infrastruktur yang ada di Indonesia hingga 2013 mencapai Rp 500 Trilyun.

Investasi infrastruktur ini berupa pembangunan jalan, jembatan dan berbagai sarana infrastruktur lainnya. Investasi ini menurut Menko Perekonomian RI Hatta Radjasa akan terus meningkat hingga empat tahun ke depan potensi investasi infratsruktur tersebut mencapai Rp 4 Ribu Trilyun.

"Sekarang saja BUMN menggerakkan Rp 1.000 triliun untuk infrastruktur," ujarnya saat menjadi pembicara pada Stadium General MP3EI di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu (18/5).

Menurut dia, untuk manarik potensi investasi yang sangat besar pada empat tahun ke depan pihaknya telah menetapkan  22 kegiatan ekonomi utama sebagai keunggulan pembangunan ke depan.

Selain itu pihaknya, kata Hatta juga terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di Indonesia. Sebab, SDM merupakan tonggak terpenting dalam pembangunan di Indonesia.

Namun sayangnya saat ini, kata Hatta, baru 8 persen dari seluruh penduduk Indonesia yang mengenyam perguruan tinggi. Ke depan aksesibilitas PT tersebut akan ditingkatkan.

Pihaknya mentargetkan akan membangun 100-200 politeknik di seluruh Indonesia hingga 2020 mendatang. Meski gencar melaksanakan investasi infrastruktur namun, kata Hatta, pihaknya menolak mentah-mentah tawaran Malaysia untuk membangun jembatan Selat Malaka yang menghubungkan langsung dengan Sumatera.

"Saya menolak mentah-mentah membangun jembatan Selat Malaka, karena dengan begitu Sumatera akan menjauh dari pusat pertumbuhan lain di Indonesia," ujarnya.

Selain itu kata dia, resources terutama SDM berkualitas akan tersedot ke Sumatera sehingga pertumbuhan wilayah lain akan teranggu. "Ini secara job politik dan ekonomi tidak strartegis, maka jembatan selat sunda harus jadi dulu baru nanti ke sana," katanya menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement