EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Rabu (22/5) pagi belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp 9.760 per dolar AS. "Mata uang rupiah relatif terjaga di kisaran antara Rp 9.750 hingga Rp9.760 per dolar AS pada perdagangan hari ini," kata ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu (22/5).
Ia menambahkan pergerakan nilai tukar akan dibayangi oleh sentimen negatif terhadap kinerja neraca pembayaran yang mencatat defisit sebesar 6,6 miliar dolar AS akibat penempatan valuta asing ke luar negeri oleh pihak swasta sebesar 6,7 miliar dolar AS. Ia mengatakan dana asing dalam bentuk portofolio dan penanaman modal langsung (PMA) masih mencatat kenaikan, tetapi keluarnya aset dari dalam negeri tersebut membuat neto neraca modal dan finansial menjadi defisit.
"Defisit neraca pembayaran itu membuat posisi cadangan devisa Indonesia turun sebesar delapan miliar dolar AS selama kuartal pertama 2013 menjadi 104,8 miliar dolar AS pada Maret," katanya. Ia memperkirakan pergerakan rupiah juga masih akan kuat dipengaruhi pergerakan mata uang yen yang cenderung berada dalam negatif.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova menambahkan penjagaan Bank Indonesia membuat nilai tukar domestik stabl terhadap dolar AS. Ia mengatakan fundamental ekonomi domestik yang positif juga menjadi salah satu faktor nilai tukar rupiah stabil. Namun, rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi masih membayangi pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS.