Kamis 23 May 2013 11:44 WIB

Perbanas Sampaikan Harapan Bankir ke Wapres

Red: Nidia Zuraya
Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas), Sigit Pramono
Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas), Sigit Pramono

EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menyampaikan harapan bankir terkait kebijakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di hadapan Wakil Presiden (Wapres) Boediono pada Indonesia Banking Expo 2013 di Jakarta Convention Center, Kamis (23/5).

"Saya ingin menyampaikan titipan harapan bankir kepada pemerintah terkait rencana kenaikan harga BBM. Kami ingin segera diambil keputusan saja," kata Sigit.

Sigit mengatakan kepastian kenaikan harga BBM bersubdisi dapat mencegah timbulnya risiko lebih besar bagi perekonomian. Dia juga mengatakan bahwa para pelaku industri perbankan akan mendukung segala hasil dan keputusan yang diambil pemerintah terkait kebijakan BBM.

"Kami akan berjalan bersama pemerintah, mendukung apapun hasilnya. Kami khawatir kerja pemerintah dan pelaku perbankan selama ini yang sudah berjalan baik, akan sirna jika timbul risiko akibat ketidakpastian," kata dia.

Menjawab ini, Wapres Boediono menyampaikan bahwa pemerintah bersama DPR segera memutuskan kebijakan BBM bersubsidi. Pemerintah menurut dia sedang bekerja keras bersama DPR agar dampak kenaikan harga BBM bersubsidi berdampak minimum bagi masyarakat miskin.

"Dewan dan pemerintah sedang bekerja keras, mudah-mudahan ini bisa dipercepat. Saya setuju bahwa kita semua harus sama-sama bekerja keras agar kegiatan bank dan sektor riil bisa berjalan baik," kata Boediono dalam sambutannya di acara Indonesia Banking Expo 2013.

Dalam acara Indonesia Banking Expo 2013 turut hadir sejumlah pejabat negara antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Gubernur BI terpilih Agus Martowardojo, Pelaksana Tugas Gubernur BI Hartadi Sarwono, Ketua OJK Muliaman Darmansyah Hadad serta sejumlah tokoh dan bankir.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement