EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa meyakini Indonesia dapat menjadi kiblat fashion Muslim dunia pada 2020 mendatang. Demikian disampaikan Hatta saat menyampaikan sambutannya dalam pembukaan Indonesia Islamic Fashion Fair di JCC, Kamis (30/5).
"Bisakah kita mewujudkan indonesia menjadi kiblat fashion Muslim dunia 2020? sebagai menko saya jawab yes! kita bisa," ujar Hatta. Menurut Hatta, selama ada kemauan, Insya Allah jalan menuju ke arah tersebut dapat terbuka.
Keyakinan Hatta didasari oleh sejumlah alasan. Pertama, Indonesia memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia. Walaupun bukan negara islam, mayoritas penduduknya adalah Muslim dengan populasi sekitar 87 persen dari total penduduk 240 juta orang.
Kedua, Hatta menyebut karakter masyarakat Muslim Indonesia yang moderat, modern dan demokratis. Artinya, masyarakat muslim Indonesia memiliki gaya hidup yang adaptif, enak dipandang serta memiliki nilai.
Ketiga, Hatta mengatakan hasil riset Boston Consulting Group menunjukkan, jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia (consuming class) mencapai 74 juta orang dengan belanja 200 dolar AS (Rp 1,94 juta) per bulan per orang. Pada 2025, jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia diproyeksikan meningkat menjadi 145 juta orang.
"Consuming class ini jangan jadi pasar bagi perusahaan-perusahaan di luar. Apalagi kita akan masuki Asean Economic Community 2015. Kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Hatta. Keempat, Hatta menyebut industri kreatif di dalam negeri yang terus tumbuh dan berkembang.
"Ini didukung oleh tradisi, traditional knowladge dan akar budaya yang tinggi," ujar Hatta. Dari kontribusinya terhadap produk domestik bruto, fashion per 2012 lalu menyumbang Rp 164,7 triliun. Jumlah itu mencapai 30 persen dari sumbangan industri kreatif senilai Rp 573,9 triliun.