EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Muamalat siap memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (IDX) di awal semester II 2013. Bank Muamalat adalah bank syariah pertama yang melantai di bursa. Ini menandakan masuknya perbankan syariah dalam jajaran perusahaan terbuka yang terdaftar di bursa.
"Masuknya Bank Muamalat ke bursa saham menandai perbankan syariah kini memasuki era Good Corporate Governance (GCG) yang lebih baik karena kinerja kami semakin terbuka dan diawasi publik," ujar Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin, Rabu (5/4).
Bank Muamalat berencana melakukan Secondary Public Offering (SPO) melalui Penawaran Umum Pemegang Saham dengan melepas 407.090.795 lembar saham lama seri B dengan nominal Rp 100.
Bersamaan dengan itu, Bank Muamalat sedang dalam proses melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V kepada pemegang saham sejumlah 3.249.136.013 saham seri B baru dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham.
Setiap pemegang 91 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 3 Juli 2013 pukul 16.00 WIB, mempunyai 40 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Setiap satu HMETD, memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru dengan kisaran harga pelaksanaan Rp 550 sampai Rp 975 setiap saham.
PT. Bahana Securities dan PT. CIMB Securities Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam SPO ini. Masa penawaran awal pada 5 Juni dan berakhir pada 17 Juni 2013. Perkiraan tanggal efektif adalah 25 Juni. Sementara perkiraan masa penawaran adalah 27 Juni, 28 Juni dan 1 Juli 2013.
Perkiraan tanggal penentuan daftar pemegang saham yang berhak didahulukan dalam penjatahan adalah 26 Juni. Sementara perkiraan tanggal penjatahan adalah 3 Juli 2013.
Perseroan menjadwalkan tanggal distribusi saham secara elektronik oleh KSEI, tanggal pengembalian uang pemesanan dan tanggal pencatatan di BEI ketiganya pada 5 Juli. "Tanggal perdagangan di BEI diperkirakan akan berlangsung pada 5 Juli," ucap Arviyan.
Dengan dimulainya perdagangan saham ke publik, Bank Muamalat akan memperkuat struktur permodalannya dalam menyelenggarakan akselerasi bisnis. Setelah melantai di bursa, Bank Muamalat diproyeksikan akan naik status dari Buku II (bank bermodal inti Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun) menjadi Buku III (bank bermodal inti Rp 5 triliun hingga Rp 30 triiun).