EKBIS.CO, JAKARTA -- Banyaknya tenaga kerja usia muda di Indonesia dibandingkan negara-negara lain merupakan modal untuk memenangkan persaingan di pasar Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015 mendatang.
"Di Indonesia, tenaga kerja yang berusia muda jumlahnya banyak. Bila dibina dengan baik merupakan keunggulan kita menghadapi MEA," kata Ketua SC Rakernas Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Koordinator Asosiasi, Bayu Prawira dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (10/6).
Menurut dia, komposisi demografi beberapa negara lain sudah mulai berubah dengan semakin banyaknya jumlah penduduk berusia tua. Meski unggul dari sisi jumlah tenaga kerja, menurut dia, kualitas keterampilan angkatan kerja di dalam negeri harus ditingkatkan agar bisa menghasilkan produk yang bisa memenuhi standar MEA. "Bukan hanya para pekerjanya, tapi juga staf, manajemen dan strateginya. Secara umum kita harus meningkatkan SDM dunia bisnis," katanya.
Indonesia, ujar Bayu, juga memiliki beberapa kelebihan lain yakni pangsa pasar yang besar. Hal ini, sambungnya, akan memberikan kemudahan bagi para pelaku bisnis untuk memulai usaha.
Selain itu, kekayaan alam yang melimpah di tanah air, menurut dia, merupakan keunggulan yang harus dimanfaatkan dengan baik. Dia mencontohkan beberapa jenis komoditas seperti kelapa sawit dan karet yang jumlahnya banyak di Indonesia dibandingkan negara-negara lain.
Bayu menambahkan, komunikasi antara pemerintah dengan pemilik usaha serta asosiasi bisnis harus ditingkatkan sehingga para pengusaha bisa mempersiapkan usahanya agar bisa bersaing dalam menghadapi MEA. Disamping itu, ungkapnya, pemerintah dan asosiasi bisnis harus bekerja sama dalam mempromosikan produk dalam negeri ke negara-negara MEA. "Kita harus mengunjungi negara-negara MEA lain untuk memasarkan produk kita ke pasar dalam negeri mereka," ujarnya.