EKBIS.CO, KUALA LUMPUR -- Asuransi syariah global diproyeksikan tumbuh lebih dari 160 persen dalam lima tahun ke depan. Saat itu, aset asuransi syariah diprediksi mencapai 5 miliar dolar AS.
CEO Konferensi Asuransi Syariah Dunia, David McLean mengatakan asuransi dipandang sebagai proposisi jangka panjang dengan harapan berkelanjutan. Laporan Asuransi Syariah Global 2013 dari Milliman menyebutkan asuransi syariah menunjukkan pertumbuhan prima. "Asuransi konvensional menghadapi persaingan ketat pada tingkat global," ujar McLean seperti dikutip The Malaysian Reserve, Senin (24/6).
Pertumbuhan asuransi syariah melebihi pertumbuhan asuransi konvensional. CEO FWU Global Takaful Solutions, Sohail Jaffer mengatakan kontribusi asuransi syariah mencapai tingkat pertumbuhan tahunan 32 persen pada periode 2007 hingga 2011. "Kontribusi dari Malaysia sekitar 56 persen dari total kontribusi asuransi syariah global," katanya.
CEO Etiqa Takaful Bhd, Ahmad Rizlan Azman menyebut Malaysia mendominasi industri asuransi syariah baik di tingkat regional maupun global. "Laporan terbaru menunjukkan industri asuransi syariah Malaysia diperkirakan tumbuh 20 persen pertahun untuk dua tahun ke depan," ucap Azman. Hal ini disebabkan penerimaaan konsumen terus tumbuh dan adanya perubahan peraturan yang mampu menyediakan infrastruktur stabil dan lebih kuat bagi industri asuransi syariah.
Saat ini penetrasi asuransi syariah di Malaysia sebesar 13 persen, sedangkan konvensional 55 persen. Kondisi ini membuat potensi besar untuk pertumbuhan di sektor asuransi syariah Malaysia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Malaysia, Tan Sri Dr Mohd Irwan Siregar Abdullah mengatakan keuangan syariah sebagai bentuk intermediasi keuangan yang lebih baik untuk melayani ekonomi riil. Keuangan syariah menawarkan potensi berbeda untuk mencapai tujuan pertumbuhan inklusif dan stabilitas keuangan.