EKBIS.CO, JAKARTA -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berimbas pada berubahnya pola pengeluaran masyarakat. Perubahan pengeluaran per bulan terjadi dari konsumsi rokok, sembako, hingga menabung.
Demikian risalah survei yang dilakukan Kadence International, perusahaan riset global di Indonesia yang dipaparkan, Rabu (26/6). Survei dilakukan 23 Mei sampai 3 Juni 2013 terhadap 500 responden di lima kota besar yaitu Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), Surabaya, Balikpapan, Makassar dan Medan.
Ditilik dari profil responden, jumlah responden laki-laki dan perempuan berimbang. Kemudian dari status pekerjaannya, sebanyak 70 persen responden bekerja dan sisanya tidak.
Managing Director Kadence Indonesia Vivek Thomas mengatakan kenaikan harga BBM mengakibatkan pengeluaran masyarakat meningkat pada kategori BBM dengan jumlah responden 32 persen dan utilities (gas, listrik dan air) 35 persen.
Sedangkan pengeluaran untuk obat-obatan, produk perawatan tubuh, produk kebutuhan rumah tangga, minuman, isi ulang pulsa telepon genggam, susu dan makanan relatif tidak berubah dengan jumlah responden di kisaran 52 persen sampai 77 persen.
Penurunan pengeluaran masyarakat, kata Vivek, justru terlihat pada rokok dengan jumlah responden 34 persen, tabungan 41 persen, pakaian dan aksesoris 50 persen serta makan di luar (eating out) 57 persen.
Vivek menjelaskan kenaikan harga BBM tidak serta merta mengurangi pengeluaran terhadap BBM mengingat bensin maupun solar adalah kebutuhan yang esensial.
Sementara pengeluaran untuk kebutuhan yang tidak esensial antara lain pakaian dan aksesoris serta makan di luar diturunkan untuk mengompensasinya tambahan pengeluaran.
"Kebutuhan yang esensial, pengeluarannya tidak berkurang. Tapi, kalau kebutuhan yang tidak esensial, pengeluarannya diturunkan. Ini sifatnya trade-off," ujar Vivek.
Secara khusus, Vivek menyoroti menurunnya pengeluaran masyarakat untuk menabung. Hasil survei Kadence Indonesia menunjukkan adanya penurunan pengeluaran untuk menabung hingga 16 persen.
Jika tabungan rata-rata sebelum kenaikan harga BBM adalah Rp 977 ribu maka setelah kenaikan besarannya menjadi Rp 823 ribu.