EKBIS.CO, JAKARTA -- Aset unit usaha syariah PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon Syariah) menyentuh angka Rp 2,4 triliun hingga Juni 2013. Bank menargetkan mencapai aset Rp 3 triliun hingga akhir tahun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 1,8 triliun, sudah termasuk dari dana tambahan dari induk. Sementara pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 1,7 triliun.
Direktur Danamon Syariah, Herry Hykmanto mengatakan bank membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas. "Kekurangan SDM yang memadai dapat menghambat bisnis Danamon Syariah," ujarnya di Kampung Marunda, Jakarta, Kamis (4/7).
Untuk tahun ini, Danamon Syariah masih fokus pada kegiatan produktif seperti usaha kecil dan menengah serta koperasi karyawan. "Porsi yang produktif 86 persen. Porsi konsumer berasal dari gadai emas 10 persen atau Rp 2 miliar," kata dia.
Permodalan Danamon Syariah sebesar Rp 285 miliar hingga semester I 2013. Target permodalan hingga akhir tahun Rp 350 miliar. Modal ditargetkan menjadi Rp 1,5 triliun saat Danamon Syariah mengalami spin off pada 2015.
Danamon Syariah akan lebih dulu fokus pada cabang sebelum akhirnya melakukan spin off. "Kalau mau spin off, pertumbuhan bisnis cabang harus cepat," ujar Herry.
Saat ini Danamon Syariah memiliki 160 kantor cabang. "Kami akan menjadi bank umum syariah (BUS) kalau aset sudah mencapai Rp 6 triliun," ucapnya.