EKBIS.CO, JAKARTA – Badan usaha milik daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PD Dharma Jaya, siap ditunjuk sebagai stabilitator harga saat ini hanya dengan selembar kertas persetujuan dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pasalnya aset yang dimiliki oleh PD Dharma Jaya sangat banyak dan dapat berfungsi sebagai pembibitan sapi hingga menjual daging segar maupun daging beku.
Direktur Utama PD Dharma Jaya Kusuma Andika mengatakan saat ini dia hanya meminta diberikan hak untuk menjadi perusahaan penjamin harga daging. Dharma Jaya memiliki lahan yang siap untuk memelihara sapi import di Perth, Australia seluas 200 ribu hektare (ha). Seluas 30 ribu hektare telah dijadikan kandang sapi. Sedangkan sisanya seluas 170 ribu hektare masih berbentuk padang savana.
Mereka siap untuk mengimport kapan saja dan berapapun hanya dengan instruksi gubernur. “Lagipula ladang tersebut dekat dengan pelabuhan yang dekat dengan Indonesia sehingga ongkos transportasi pun lebih murah,”ujarnya pada ROL, Kamis (18/7).
Kusuma tidak membutuhkan suntikan dana dari Pemprov DKI Jakarta untuk melaksanakan fungsi tersebut. Karena memang fungsi utama sejak berdirinya Dharma Jaya sebagai stabilitator harga daging sapi.
Masalah utang, Kusuma dapat saja dengan cepat selesaikan dengan menggadaikan salah satu asetnya. Sehingga dapat meminjam dana dari bank lain untuk membiayai kegiatannya. Bagi mereka mudah untuk melakukan fungsi tersebut. “Saya memiliki strategi untuk menggandeng swasta untuk membiayai pembelian daging sapi,”ujarnya.
Dharma Jaya juga memiliki dua kios di PD pasar Jaya untuk memasarkan daging dari mereka. Selain aset di Australia, Dharma Jaya juga memiliki saham di RPH Surabaya sebagai produsen daging sapi terbesar di Jawa Timur.
Stok sapi lokal dapat disediakan cukup untuk kebutuhan DKI Jakarta. Apalagi tahun ini manajeman RPH Surabaya akan ditangani secara langsung oleh Dharma Jaya. Selama ini Dharma Jaya memang tidak melaksanakan fungsi utamanya. Dari tahun ke tahun Dharma Jaya hanya dibutuhkan sebagai distributor untuk operasi pasar saja.