Ahad 21 Jul 2013 11:45 WIB

Perbankan Revisi Target Kredit

Rep: Satya Festiani/ Red: Fernan Rahadi
Perbankan Syariah
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Perbankan Syariah

EKBIS.CO, JAKARTA -- Perbankan di tanah air merevisi target kreditnya ke bawah mengikuti kondisi perekonomian di Indonesia. Penurunan target salah satunya disebabkan oleh inflasi dan naiknya suku bunga.

Bank yang mengoreksi target kreditnya diantaranya PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) dan PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri). Dalam revisi Rencana Bisnis Bank (RBB), Bank Danamon memproyeksikan kredit tumbuh sebesar 17 persen, turun 1 persen dari target sebelumnya. Namun, angka tersebut masih lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit yang dicapai pada akhir 2012, yakni sebesar 14 persen.

Pada semester I-2013, kredit Bank Danamon hanya tumbuh 12 persen. Direktur Keuangan Danamon, Vera Eve Lim, mengatakan rendahnya pertumbuhan disebabkan oleh aturan uang muka Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). KKB memegang porsi sebesar 37 persen dari total kredit Bank Danamon. Sementara itu, pertumbuhan KKB hanya 3 persen.

Hingga akhir tahun, Vera memproyeksikan KKB tumbuh 5 persen. Kemudian, kredit mikro diperkirakan tumbuh 15-18 persen. Kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) diproyeksi naik 25 persen. Kredit korporasi diprediksi dapat tumbuh 16 persen.

Bank Mandiri tidak melakukan revisi RBB. Namun, Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan kredit hanya sebesar batas bawah dari target awal. Pertumbuhan kredit pada awalnya dipatok sebesar 20-22 persen.  Target saat ini turun sebesar 2-3 persen menjadi 19-20 persen.

Penurunan target kredit disebabkan oleh tingkat bunga yang naik sehingga menyebabkan turunnya permintaan. "Dengan kondisi sekarang, perbankan seharusnya bisa lebih hati-hati dalam menyalurkan kredit," ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin. Pengereman kredit juga dilakukan untuk menjaga likuiditas.

Pada pertengahan tahun 2013, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 22,3 persen atau setara Rp 128,7 triliun. "Kita sampai akhir tahun akan konservatif," ujar Budi.

Sementara itu, PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) sejak awal telah memprediksikan target pertumbuhan kredit antara konservatif dan moderat. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan target pertumbuhan kredit sebesar 18-20 persen pada akhir tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement