EKBIS.CO, SURABAYA -- PT Pelindo III akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) untuk memenuhi kebutuhan listrik di Terminal Teluk Lamong (TTL). Sebab, kebutuhan tenaga listrik untuk terminal semi otomatis tersebut diperkirakan cukup besar.
Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Surjanto, tempat itu memang sengaja di desain dengan aktivitas alat modern. Hal itu dilakukan untuk menciptakan pelabuhan yang ramah lingkungan (eco green port).
"Semua peralatan bongkat muat di terminal tersebut seluruhnya akan menggunakan tenaga listrik," kata Djarwo, Rabu (24/7). Sebelumnya, Pelindo III sudah menandatangani nota kesepahaman pembangunan PLTG dengan PT Rekayasa Industri (Persero) di Gedung Kementerian BUMN, Selasa (23/7) kemarin.
Direktur Utama PT Rekayasa Industri, M Ali Suharsono menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan proses kajian. Salah satunya terkait dengan pasokan gas yang akan dialirkan ke PLTG. Adapun kelayakan yang akan dikaji meliputi aspek finansial, komersial, dan teknis.
Komersial dan Pengambangan Usaha Pelindo III, Husein Latief menyebutkan, kebutuhan listrik di Terminal Teluk Lamong mencapai 120 Mega Watt (MW). Dan PLTG rencanannya akan dibangun dengan kapasitas 2x25 MW. "PLTG ini merupakan solusi jangka panjang. Meski demikian, pemenuhan pasokan listrik di Terminal Teluk Lamong tidak hanya mengandalkan pembangkit listrik tersebut," ujarnya.
Dia menambahkan, karena itu, Pelindo III juga melakukan penjajakan kerja sama dengan PT PLN terkait pasokan listriknya. Dengan begitu, ada dua skema pasokan sumber listrik yaitu, PLN dan PLTG. Namun untuk penggunaan tenaga gas, hanya untuk penunjang saat beban puncak.