EKBIS.CO, RIYADH -- Nilai obligasi syariah (sukuk) yang diterbitkan secara global dari Januari hingga Juli 2013 melorot ke 65 miliar dolar AS. Angka tersebut lebih rendah dibanding periode yang sama pada 2012, yaitu 81 miliar dolar AS.
Meski begitu, menurut data Pemantau Sukuk Global, seperti dilansir Zawya, Kamis (15/8), jumlah program sukuk dan tahapan yang diterbitkan sepanjang tahun ini relatif lebih tinggi yakni 442 dibanding pada 2012 sebanyak 417.
Penurunan nilai sukuk dapat dikaitkan dengan isu-isu besar yang terjadi pada 2013, diantaranya Otoritas Umum Saudi untuk Penerbangan Sipil (4 miliar dolar AS) dan PLUS Malaysia (10 miliar dolar AS) yang membuatnya sulit mengalahkan tingkat tahun lalu. Bulan suci Ramadhan dinilai mendorong beberapa emiten menjual sukuk mereka pada September sehingga dapat membantu pulihnya pasar dan kinerja lebih baik pada kuartal terakhir 2013.
Arab Saudi dan Malaysia merupakan pangsa pasar baik bagi penerbitan dan peredaran sukuk. Pasar sukuk global menyoroti peningkatan kehadiran Arab Saudi. Negara tersebut tidak hanya merupakan pusat keuangan yang memasuki pasar, tetapi juga salah satu negara Muslim terbesar di dunia dengan potensi pengembangan ekonom cukup besar. Ditambah lagi dukungan sumber daya minyak yang dimiliki dan pengaruh beberapa lembaga organisasi dunia seperti Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Arab Saudi mampu menembus perlambatan pasar sukuk di Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) akibat kisruhnya kondisi politik dan ekonomi.
Negara-negara seperti Mesir, Maroko Tunisia dan Oman harus mulai menggunakan sukuk sebagai sarana mengakses modal. Kawasan MENA bisa menyaingi Asia Tenggara yang saat ini mendominasi sukuk global. Pada tujuh bulan pertama 2013, Arab Saudi menjual sukuk senilai 8,2 miliar dolar AS melalui 13 transaksi, diikuti Uni Emirat Arab dengan 5,16 miliar dolar AS dari sembilan transaksi.
Di Asia Tengggara, Singapura memungkinkan memainkan peran kunci pasar sukuk, selain Malaysia dan Indonesia. Singapura juga menarik investor dari negara tetangga, Brunei Darussalam, yang harus mendorong emiten dari Asia Tenggara untuk menjual sukuk. Saudi Binladin Group adalah contoh perusahaan konstruksi di kawasan MENA yang terus menjual sukuk jangka pendek setiap tahunnya. Dubai juga berusaha menjadi pusat ekonomi Islam di dunia dengan modal sukuk.
Masih ada waktu empat bulan lagi bagi negara-negara yang hendak memasuki industri sukuk tahun ini. Pasar modal syariah relatif tidak efektif saat Juli hingga Agustus (Ramadhan dan Idul Fitri).