EKBIS.CO, JAKARTA--Maskapai penerbangan Lion Air menargetkan pendapatn Rp20 triliun pada 2013. Ambisi itu didasari penguasaan 40 persen pangsa pasar penerbangan sipil di Tanah Air.
"Modal awal Lion hanya 900.000 dolar AS, tapi sekarang kami menargetkan pendapatan bisa mencapai sekitar 2 miliar dolar AS (sekitar Rp20 triliunam)," kata Presiden Direktur Lion Air, Rusdi Kirana pada acara "Task Force Aerospace" dalam Kongres II Diaspora Indonesia, di Jakarta, Convention Center, Senin (19/8).
Menurut Rusdi, perusahaannya--yang didirikan tahun 2009--kini terus tumbuh dengan ditandai peningkatan frekuensi penerbangan dan jumlah pesawat.
"Besarnya kapitalisasi industri penerbangan nasional menjadi pendukung pertumbuhan cepat Lion Air. Ini bukan karena saya yang mampu, melainkan memang pasar Indonesia yang sangat besar," tegasnya.
Ia menambahkan, pada 2013 jumlah penumpang yang diangkut Lion Air ditargetkan mencapai sekitar 32 juta orang.
"Untuk menjamin pemenuhan target tersebut, sekaligus memperluas rute layanan Lion Air ke depan, kami sudah memesan sebanyak 707 unit pesawat dari perusahaan Boeing, Airbus dan ATR" ujarnya. Jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Rusdi tidak menyebutkan berapa investasi yang dialokasikan untuk pengadaan pesawat yang dimaksud. Ia hanya menjelaskan, bahwa penumpang domestik setiap tahun tumbuh sekitar 15 persen, dan penumpang regional 6 persen.
"Tentu semua maskapai butuh peningkatan kapasitas jumlah pesawat," ujarnya