Kamis 19 Dec 2024 10:00 WIB

NFA Dorong Pemenuhan Pangan Dalam Negeri Lewat Percepatan Swasembada

Sejumlah komoditas sudah memadai untuk pemenuhan pangan dalam negeri.

Rep:   Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
 Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi mendorong pemenuhan pangan dalam negeri melalui percepatan swasembada. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi mendorong pemenuhan pangan dalam negeri melalui percepatan swasembada. (ilustrasi)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi mendorong pemenuhan pangan dalam negeri melalui percepatan swasembada. Langkah ini penting dilakukan untuk memperkuat kemandirian bangsa sekaligus mengimplementasikan visi Presiden Prabowo Subianto.

Arief mengaku optimistis tahun 2025 mendatang Indonesia mampu memenuhi pangan nasional tanpa bergantung pada kebijakan impor. "Tentunya semangat kita adalah swasembada. Jadi Bapak Presiden mengarahkan agar produksi dalam negeri sebanyak-banyaknya. Karena itu, tahun 2025 kita optimis tidak impor. Tidak ada impor beras kecuali beras khusus (seperti beras basmati). Tidak ada impor gula konsumsi, kemudian kita juga tidak impor garam,” kata Kepala NFA dalam keterangan resmi, dikutip Kamis  (19/12/2024).

 

Menurut Arief, saat ini terdapat sejumlah komoditas yang sudah memadai untuk pemenuhan pangan dalam negeri. Beberapa di antaranya adalah daging ayam, bawang merah, telur, dan juga cabai. "Itu semua sudah sufficient, artinya kita tidak impor. Jadi tidak semua komoditas pangan strategis itu impor,” katanya.

 

Berikutnya, jelas Arief, NFA juga telah menugasi Bulog untuk melakukan penyerapan hasil produksi dalam negeri. Hal ini seusai dengan perintah Presiden Prabowo agar semua hasil panen petani dapat terserap secara optimal.

 

“Perintah Bapak Presiden semua produksi harus diserap sehingga jangan sampai produksi yang sudah baik ini turun akibat produknya tidak terserap. Yang lain adalah Cadangan Pangan Pemerintah yang diatur berdasarkan Perpres 125 tahun 2022 dalam kondisi cukup,” ujarnya.

 

Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menyentuh angka 1,7 juta ton. Dengan stok yang ada ini, masyarakat tak perlu khawatir dengan kondisi perberasan nasional. "Bapak Presiden sudah mengatakan tahun ini stok kita terbaik jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, di tahun 2025 kita akan stop impor beras. Ini perintah Bapak Presiden, semangatnya swasembada. Benar-benar harus mampu mandiri pangan,” kata Arief.

 

NFA juga terus berupaya menjaga stabilitas harga agar tetap stabil baik harga di tingkat konsumen maupun produsen. Keseimbangan ini perlu dilakukan untuk menumbuhkan daya beli masyarakat sehingga inflasi dapat terkendali.

 

"Jadi Margin di tingkat petani peternak ini harus cukup/baik. Jadi jangan sampai ada yang buang-buang ayam, telur, atau cabai karena harganya sangat jatuh pada saat panen. Buat kami menjaga harga wajar di produsen dan konsumen ini mutlak. Jangan sampai kita jaga harga di hilir tapi itu di bawah HPP petani,” tutur Arief, menutup pernyataannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement