EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 5,58 persen pada perdagangan Senin (19/8). Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengungkapkan hal ini didorong oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Dan saya belum mendengar bagaimana upaya pemerintah mengatasinya," kata Edwin, Selasa (20/8).
IHSG melemah tajam mencapai 225,14 poin ke level 4.313,51. Pelemahan ini diiringi net sell asing sebesar Rp 1,78 triliun sehingga total sejak awal tahun mencapai Rp 8,41 triliun.
Edwin menambahkan, fundamental yang mempengaruhi pergerakan IHSG adalah ekspektasi inflasi Agustus yg masih tinggi, tidak dinaikkannya BI Rate, defisit neraca berjalan dan defisit anggaran. Dari luar, sentimen negatif tentang penghentian stimulus The Fed dan masuknya Thailand ke zona resesi memberi dampak terhadap IHSG.
Komentar pejabat pemerintah yang tidak kondusif dinilai menjadi sentimen negatif yang akan mendorong IHSG terus terjerumus ke zona merah. "Diharapkan pemerintah sebaiknya puasa bicara hal-hal yang tidak kondusif," ujar Edwin. Ia memperkirakan IHSG akan bergerak di level 4.236 - 4.463.