Senin 26 Aug 2013 14:53 WIB

BSM Gandeng Kementerian LH Jerman Salurkan Pembiayaan Biogas

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Bank Syariah Mandiri
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Bank Syariah Mandiri

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (BSM) bekerja sama dengan United Nations Environment Programme (UNEP) dan Biogas Rumah (BIRU) dalam mempromosikan pinjaman bagi energi bersih di Indonesia. UNEP telah ditugaskan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Jerman untuk meluncurkan program Akses Keuangan untuk Teknologi Energi Bersih atau Finance for Access to Clean Energy Technologies (FACET).

FACET bertujuan memulai dan meningkatkan pinjaman bank domestik terhadap teknologi bersih skala kecil. Mekanisme dukungan dari FACET memungkinkan BSM memberikan pinjaman dengan margin yang lebih rendah untuk pembiayaan biogas digester. Biasanya margin dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 22 persen. "Tapi dalam pembiayaan biogas ini, jika pinjaman di bawah 20 juta maka margin yang ditanggung nasabah hanya 9 persen selama tiga tahun, sementara yang 13 persen disubsidi dari FACET," kata Direktur BSM, Hanawijaya saat jumpa pers di Hotel Haris, Jakarta, Senin (26/8).

Subsidi juga diberikan pada pinjaman lebih dari Rp 20 juta. Jika biasanya margin sebesar 13 persen, maka nasabah hanya dibebani 9 persen, sedangkan yang 4 persen ditanggung FACET. Dengan adanya produk pembiayaan tersebut, BSM menargetkan penambahan 10 ribu akun nasabah dan total pembiayaan Rp 60 miliar di tahap pertama pembiayaan biogas ini. "BSM tertarik bekerja sama dalam program ini karena sesuai dengan salah satu proposisi syariah yakni menjadi pemerhati lingkungan," ucapnya. 

 

Akad yang digunakan adalah akad Murabahah dan sasaran nasabahnya adalah peternak serta petani. BSM telah menggandeng para peternak yang tergabung dalam Koperasi Setia Kawan di Malang, Jawa Timur dalam program ini. Tidak menutup kemungkinan BSM juga akan menyasar sentra pembuatan tahu di Jakarta dan pengusaha penggemukan sapi di Makassar dan Lampung. "Kalau yang di Malang sukses, saya akan membahas rencana ini pada Pemda setempat," kata Hanawijaya.

Perwakilan Frankfurt School - UNEP Collaborating Center for Climate and Sustainable Energy Finance, Mart Dedebas mengatakan dana dari subsidi margin pembiayaan biogas berasal dari KLH Jerman. "Progres kerjasama biogas yang paling jauh adalah dengan BSM," ujarnya.

Mart khawatir penggunaan kayu sebagai bahan bakar berlebihan oleh pengusaha justru akan merusak lingkungan. Untuk itu pihaknya mendukung penggunaan energi terbarukan. Tujuan utama pasar adalah mobilisasi akes pinjaaman pada pengguna akhir, dalam hal ini peternak. "Target awal kami akan melakukan subsidi margin pinjaman terhadap 10 ribu biogas," kata dia. Nilainya setara dengan 800 ribu dolar AS. Sebanyak 400 ribu dolar AS sudah ditransfer ke BSM. Jika dalam tiga tahun mencapai target, maka FACET akan melanjutkan dengan dana yang lebih besar.

FACET, kata Mart, menyediakan subsidi margin sehingga peternak bisa mendapatkan pinjaman lunak dengan margin lebih rendah. Yang terpenting FACET tidak hanya fokus pada kualitas pinjaman tapi juga kualitas biogas.

Program Manager BIRU, Robert De Groot mengatakan program BIRU telah dimulai sejak 2009. Program ini bertujuan mengembangkan sektor biogas di Indonesia baik dari sisi penawaran maupun permintaan.  "Kami memberikan fasilitas subsidi pada para peternak. Suplainya kami bantu," kata dia. Pihaknya ingin mengembangkan kemampuan pembuatan biogas dengan standar unggul sehingga Indonesia memiliki sektor biogas mandiri.

Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Tunggal mengatakan pemerintah menyambut baik bantuan dari berbagai pihak dalam hal pemberdayaan energi terbarukan ini. Dia berharap bantuan yang datang baik dari pihak universitas, tenaga ahli maupun LSM dapat dilakukan dengan perencanaan baik sehingga proyek berjalan benar dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. "Kalau aspek ekonomi sudah meningkat,  maka program ini pasti akan berkelanjutan," ucap Tunggal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement