EKBIS.CO, JAKARTA -- Calon presiden (capres) dari Partai Hanura, Wiranto menilai permasalahan perekonomian Indonesia tidak pada tatanan Ekonomi Pancasila, di mana dalam tatanannya memiliki nilai-nilai kemanusiaannya tinggi.
"Kita sudah masuk dalam era 'Free Market' atau lebih dikenal dengan pasar bebas. Sehingga toleransi itu tidak ada lagi, layaknya petani-petani gurun kita yang dilepaskan untuk bersaing dengan petani-petani raksasa negara lain. Lalu di mana letak ekonomi pancasilanya?" ujar Wiranto usai acara Halal Bi Halal Paguyuban Masyarakat Jawa Tengah di kediamannya di Jakarta, Ahad (25/8).
Wiranto menjelaskan, secara mendasar permasalahan perekonomian Indonesia ada di masa sekarang dan masa depan. Masa depan adalah ditangan generasi muda, sedangkan masa sekarang generasi muda yang memang harus membawanya.
"Saya sendiri tadi mengingatkan. Kita tidak boleh terjebak dalam kondisi seperti ini yang membuat kita kehilangan arah, untuk keluarnya pun juga susah," tuturnya.
Menurut dia, Indonesia saat ini secara Internasional prestasi dibidang ekonominya mengalami pertumbuhan yang bagus. Akan tetapi di sisi lain, Indonesia sendiri dikenal sebagai negara korup khususnya Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) dan dinilai pendidikannya rendah dari negara lain.
"Persoalan-persoalan ini merupakan prinsip-prinsip dasar bernegara. Namun semua itu membutuhkan keputusan atau kebijakan yang dalam arti keluar dari pemikiran atau paradigma yang sempit," kata Wiranto menegaskan. Ia juga menilai anjloknya nilai rupiah merupakan kesalahan pengelolaan ekonomi.