Selasa 27 Aug 2013 12:31 WIB

Apakah Indonesia Akan Bernasib Sama dengan India?

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- India dan Indonesia memiliki sejumlah kesamaan jika ditilik dari aspek politik, sosial dan ekonomi. Kesamaan itu tercermin dalam masalah infrastruktur, tenaga kerja, birokrasi dan korupsi. Selain itu, India sebagaimana Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan umum 2014 mendatang.

Berbicara dalam Law & Business Forum 2013, Selasa (27/8), Wakil Menteri Keuangan II Mahendra Siregar secara khusus menyoroti permasalahan ekonomi yang tengah melanda India. Saat ini, inflasi di negeri Taj Mahal sekitar 10 persen, defisit anggaran sekitar 7 persen dan pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 4,3 persen.

Di sisi lain, India dengan menteri keuangan yang baru gagal meyakinkan koleganya untuk melaksanakan reformasi. "Kita juga memiliki menteri keuangan yang baru. Apakah kita tidak berhasil? Mudah-mudahan tidak. Taruhannya terlalu besar jika tidak berhasil," ujar Mahendra. 

Menurut Mahendra, kesulitan ekonomi yang mengemuka di tengah pemilu tentu memiliki resiko tinggi. Tidak hanya dari sisi penurunan pertumbuhan hingga penurunan penciptaan lapangan kerja, tapi juga keseluruhan momentum reformasi. 

Mahendra meyakinkan bahwa pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan, terus merespon perlambatan ekonomi dan gejala perekonomian global yang semakin mengemuka. Apabila kondisi ini tidak direspon, dapat menimbulkan konsekuensi yang lebih besar ke depannya. Peneluran empat paket kebijakan akhir pekan lalu merupakan seperangkat langkah kebijakan untuk meresponnya.

Pemerintah mengeluarkan empat paket utama kebijakan ekonomi  untuk menjaga perekonomian nasional dari dampak perubahan perekonomian global. Keempat paket itu digelontorkan untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan dan menjaga nilai tukar rupiah, menjaga pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat, menjaga daya beli masyarakat dan inflasi serta mempercepat investasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement