Rabu 28 Aug 2013 16:35 WIB

Pemerintah Siap Gelontorkan 350 Ribu Ton Stok Kedelai ke Pasar

Red: Nidia Zuraya
 Pekerja mengerjakan pembuatan tahu berbahan kedelai impor di Duren Tiga, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pekerja mengerjakan pembuatan tahu berbahan kedelai impor di Duren Tiga, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)

EKBIS.CO, BANJARNEGARA -- Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa pemerintah mengeluarkan stok kedelai ke pasar guna meredam gejolak harga komoditas tersebut.

"Soal kedelai, kemarin saya sudah rapat. Ada stok kedelai 350 ribu ton, saya minta dimasukkan semuanya ke pasar," kata Hatta usai membuka Serayu Expo dalam rangkaian kegiatan Festival Serayu Banjarnegara (FSB) 2013, di Banjarnegara, Rabu (28/8).

Menurut dia, pasokan kedelai tersebut boleh ditambah dari luar negeri jika ternyata masih kurang karena saat ini sudah tidak ada lagi petani yang panen. Dengan demikian, dia mengharapkan harga kedelai dapat segera stabil sehingga perajin tahu dan tempe bisa tertolong dengan cepat.

Terkait pelaksanaan Serayu Expo yang digelar Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Hatta mengatakan bahwa kegiatan ini benar-benar menunjukkan Banjarnegara memiliki potensi yang besar.

Potensi tersebut, kata dia, tidak hanya dari sisi industri kreatifnya, tetapi juga pertanian yang cukup memiliki keandalan untuk bisa dikembangkan. "Tugas kita adalah mencarikan akses memperluas potensi ini karena kita ingin mengurangi impor hortikultura," katanya.

Menurut dia, ketergantungan impor hortikultura atau pangan harus dihindarkan. Oleh karena itu, kata dia, pemerintah mendorong aktivitas semacam Serayu Expo guna meningkatkan produktivitas masyarakat.

Lebih lanjut mengenai upaya pemerintah mengurangi impor, Hatta mengatakan bahwa hal itu telah dilakukan salah satunya dengan cara menaikkan pajak hingga 150 persen terhadap impor barang-barang mewah. Selain itu, lanjut dia, pemerintah memberikan insentif terhadap barang-barang yang diproduksi di dalam negeri yang tidak dikategorikan mewah agar bisa bersaing dengan produk luar negeri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement