EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan tambang pelat merah PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatat pertumbuhan volume penjualan emas hingga akhir semester pertama 2013 sebesar 57 persen menjadi 5,49 ton. Penjualan emas yang tumbuh signifikan ini berkontribusi 46 persen terhadap total penjualan Antam di tengah fluktuasi harga emas dunia.
Dalam laporan keuangan yang dilansir dari situs resmi perseroan, Antam membukukan penjualan di penghujung paruh pertama 2013 sebesar Rp 6,12 triliun atau tumbuh 36,38 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. "Kenaikan ini dirorong oleh melonjaknya penjualan emas, yaitu sebesar Rp 2,81 triliun," kata Sekretaris Perusahaan Tri Hartono, Ahad (1/9).
Sayangnya meskipun mencatat tingginya pendapatan, laba sebelum pajak perseroan turun 30,4 persen menjadi Rp 480,77 miliar. Penurunan laba ini disebabkan oleh tingginya beban pokok penjualan perseroan di semester kedua 2013, yaitu Rp 5,17 triliun. Sehingga laba bersih per saham dasar perseroan turun dari Rp 49,97 di akhir kuartal kedua 2012 menjadi Rp 39,18 per lembar saham di akhir Juni 2013.
Sepanjang semester pertama ini, Tri mengakui penjualan komoditas emas seluruhnya dilakukan di pasr domestik. Penjualan ini sudah memenuhi 67 persen target penjualan emas perseroan di sepanjang 2013. Sejalan dengan kenaikan permintaan di pasar, Antam menaikkan target penjualan emas di akhir 2013 menjadi 8,2 ton. Sebelumnya perseroan menargetkan penjualan emas sebesar 7,6 ton.
Produksi emas Antam per semester pertama tercatat sebesar 1,268 ton. Sekitar 67,5 persen diekstraksi dari tambang Pongkor dan sisanya dari tambang Cibaliung. Produksi emas Antam ini merepresentasikan 45 persen dari target perseroan, yaitu 2,8 ton.
Selain emas, Antam juga mencatat pertumbuhan volume produksi feronikel, yaitu sebesar 27 persen menjadi 10,16 ton. Pertumbuhan ini, ujar Tri, didorong oleh optimalisasi pabrik feronikel di semester pertama tahun lalu. "Volume produksi feronikel ini sudah 56 persen dari target perseroan," kata dia.
Melalui anak usahanya PT Indonesia Coal Resources, Antam telah memproduksi 194.793 ton batubara. Volume penjualan tercatat sebesar 179.488 ton atau setara Rp 48,5 miliar.