Senin 02 Sep 2013 13:50 WIB

Impor Indonesia Naik 11,40 Persen

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Kegiatan ekspor-impor di pelabuhan
Foto: M Syakir/Republika
Kegiatan ekspor-impor di pelabuhan

EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat nilai impor Indonesia pada Juli 2013 mencapai 17,42 miliar dolar AS atau naik 11,40 persen dibandingkan dengan Juni 2013. Dibandingkan dengan Juli 2012 mengalami peningkatan 6,50 persen.

Kepala BPS Indonesia Suryamin mengatakan, meningkatnya impor pada bulan Juli 2013 disebabkan oleh peningkatan nilai impor migas dan nonmigas yaitu masing-masing sebesar 606,3 juta dolar AS (17,17 persen) dan 1,175 miliar dolar AS (9,71 persen).

“Peningkatan impor migas disebabkan oleh naiknya nilai impor semua komponen migas yaitu minyak mentah dan hasil minyak masing-mesing sebesar 60,8 juta dolar AS (5,44 persen), dan 544,3 juta dolar AS (24,83 persen),” katanya saat pemaparan perkembangan impor-ekspor di Jakarta, Senin (2/9).

Lebih lanjut Suryamin menjelaskan, nilai impor Indonesia selama Januari-Juli 2013 mencapai 111,83 miliar dolar AS atau turun 975,2 juta dolar AS (0,86 persen) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Penurunan itu dipicu oleh penurunan impor non migas yang cukup besar yaitu 3,02 miliar dolar AS atau 3,41 persen, walaupun impor migas mengalami peningkatan 2,047 miliar dolar AS (8,46 persen).

Secara lebih rinci, peningkatan impor migas disebabkan oleh naiknya impor minyak mentah sebesar 1,895 miliar dolar AS (30,67 persen) dan hasil minyak sebesar 261,3 juta dolar AS (1,62 persen). Sebaliknya, impor gas turun sebesar 109,3 juta dolar AS (5,81 persen).

“Nilai impor migas Juli 2013 merupakan yang tertinggi selama kurun waktu 13 bulan terakhir, yaitu sebesar 4,137 miliar dolar AS. Sedangkan nilai impor migas terendah terjadi pada Juli 2012 yaitu sebesar 2,760 miliar dolar AS,” ujarnya.

Sementara nilai impor nonmigas tertinggi tercatat pada bulan Juli 2012 yaitu sebanyak 13,56 miliar dolar AS dan terendah di bulan Agustus 2012 dengan nilai sebesar 10,50 miliar dolar AS. Kemudian selama Juli 2013, nilai impor nonmigas mencapai 13,28 miliar dolar AS.

Lebih jauh Suryamin menuturkan, total nilai impor nonmigas Indonesia pada Juli 2013 sebesar 12,28 miliar dolar AS atau naik 1,175 miliar dolar AS (9,71 persen) dibandingkan Juni 2013. Nilai impor migas tersebut berasal dari negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) yaitu 2,87 miliar dolar AS (21,64 persen) dan Uni Eropa 1,2 miliar dolar AS (9,06 persen).

Berdasarkan negara asal barang utama, ketiga belas negara utama memberikan peranan sebesar 79,56 persen dari total impor nonmigas Indonesia. Tiga negara pemasok terbesar ditempati oleh Cina dengan peranan terbesar sebanyak 3,01 miliar dolar AS (22,67 persen), Jepang 1,729 miliar dolar AS (13,02 persen), dan Thailand 990,9 juta dolar AS (7,46 persen).

“Dari total impor Indonesia pada Juli 2013, impor bahan baku atau penolong memberikan peranan terbesar, yaitu 13,046 miliar dolar AS (74,9 persen), diikuti oleh barang modal 3,005 miliar dolar AS (17,26 persen), dan barang konsumsi 1,365 miliar dolar AS (7,84 persen),” tuturnya.

Dibandingkan Juni 2013, impor barang konsumsi dan barang modal pada Juli 2013 mengalami peningkatan masing-masing sebesar 10,66 persen dan 13,22 persn. Demikian juga impor bahan baku atau penolong yang meningkat 11,06 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement