EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Keuangan Chatib Basri menilai dampak paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah terhadap neraca transaksi berjalan baru dapat terlihat pada satu hingga dua bulan setelah paket kebijakan tersebut dikeluarkan. "Kita baru mulai keluarkan paketnya kan dua minggu lalu, tentu anda baru akan melihat dampaknya di dalam satu dua bulan setelah dikeluarkan," ujar Chatib saat ditemui usai rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (2/9).
Menurut Chatib, dampak paket kebijakan ekonomi hampir serupa dengan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap penurunan jumlah impor minyak. "Jadi, menurut perkiraan saya baru akan kelihatan penurunan defisit transaksi berjalan pada triwulan tiga yang angka itu baru diumumkan sama BI (Bank Indonesia) November kali ya, nanti akan kelihatan di situ," tutur Chatib.
Chatib sendiri percaya defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan tiga akan lebih kecil dibandingkan defisit neraca transaksi berjalan triwulan dua sebesar 9,2 miliar dolar AS atau 4,4 persen dari PDB. "Saya tetap optimis bahwa defisitnya lebih kecil dari 4,4 persen. Itu nanti semua akan tercermin," ujarnya.
Chatib menambahkan, pemerintah belum menyiapkan paket kebijakan ekonomi alternatif, oleh karena itu pemerintah harus fokus dengan paket kebijakan ekonomi yang telah ditelurkan demi mengendalikan transaksi berjalan kembali ke jalur positif. "Ini aja dijalanin dulu," ucapnya.