EKBIS.CO, JAKARTA -- Standard Chartered meningkatkan penyaluran kredit untuk sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Penyaluran kredit untuk sektor UKM di Indonesia pada tahun ini tercatat tumbuh 40 persen. Angka tersebut jauh di atas pertumbuhan kredit industri untuk sektor UKM yang sebesar persen.
Group Head SME Sales Management and Customer Offerings Standard Chartered, Christopher Dalo, mengatakan Indonesia adalah negara yang potensial karena memiliki sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang berlimpah. Ia optimistis sektor UKM di Indonesia masih dapat berkembang di tengah krisis ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah.
"Pelemahan nilai tukar juga terjadi di emerging market lainnya. Kami memastikan klien kami bisa tumbuh," ujar Chris dalam Peluncuran Solusi Pinjaman Properti Komersial dan Pinjaman dengan Jaminan Properti, Kamis (5/9).
Chris mengatakan segmen UKM telah tumbuh dua kali laju PDB di sebagian besar pasar dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 10-12 persen setiap tahunnya di seluruh cabang Standard Chartered di Asia, Afrika dan Timur Tengah.
Chris menambahkan pihaknya berharap menjadi pemain besar dalam pembiayaan UKM di Indonesia. Saat ini, nasabah UKM Standard Chartered di Indonesia mencapai hampir 5.000. Bank menawarkan pijaman bervariasi dari Rp 200 juta sampai Rp 100 miliar. Untuk menjadi nasabah, UKM harus memiliki omset minimum sebesar Rp 2,4 miliar pertahun dan maksimal Rp 400 miliar per tahun.