EKBIS.CO, JEDDAH -- Dewan Direksi Eksekutif Bank Pembangunan Islam (IDB) telah menyetujui pembiayaan pembangunan sebesar 747 juta dolar AS untuk Libanon, Iran, Yaman dan enam negara anggota lainnya yaitu Tunisia, Senegal, Mesir, Burkina Faso, Kamerun dan Republik Chad. Pembiayaan juga diperluas untuk komunitas Muslim negara non-anggota IDB seperti Botswana, Fiji, Kenya, Sri Lanka dan Tanzania.
Persetujuan tersebut diberikan saat pertemuan Dewan Direksi pekan lalu di kantor pusat IDB di Jeddah. Tunisia adalah penerima pembiayaan tertinggi yakni 200 juta dolar AS untuk proyek Gabungan Daya Rades-C. Iran menerima 190 juta dolar AS untuk proyek perbaikan sanitasi, sementara Mesir menerima 109 juta dolar AS untuk sebuah proyek pertanian yang akan fokus pada rehabilitasi irigasi dan drainase stasiun pompa.
Burkina Faso akan menerima pembiayaan proyek sebesar 100 juta dolar AS untuk pembangunan bandara di ibukota, Ouagadougou. Pembiayaan 72 juta dolar AS akan diberikan ke Libanon untuk pengembangan Universitas Lebanon melalui pembangunan dua Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Senegal akan menerima 38 juta dolar AS untuk proyek mitigasi meminimalkan dampak banjir langganan yang merugikani 300 ribu penduduk setempat. Sisa proyek 24 juta dolar AS diberikan kepada Kamerun untuk mendukung pengembangan layanan kesehatan primer dan sekunder serta 14 juta dolar AS diserahkan ke Republik Chad untuk proyek pendidikan SMP bilingual (Arab-Perancis ).
“Pembiayaan diberikan untuk proyek-proyek penting dalam menangani kebutuhan pembangunan negara-negara anggota yang mencakup kesehatan , pendidikan, pertanian dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Presiden IDB, Ahmad Mohamed Ali seperti dikutip CPI Financial, baru-baru ini.
"Kami selalu memikirkan strategi mengangkat standard hidup melalui proyek-proyek yang disiapkan di negara-negara anggota," kata dia. Pertemuan Dewan Direksi Eksekutif tersebut juga membahas persiapan peringatan 40 tahun IDB serta rencana Arab Saudi dalam pemanfaatan proyek daging selama operasi Haji ini.