EKBIS.CO, JAKARTA -- Institusi pembangunan global yang berfokus pada sektor swasta International Finance Corporation (IFC) akan menggandakan investasinya di Indonesia. Di sepanjang tahun fiskal 2012 yang berakhir 30 Juni 2013 IFC telah menginvestasikan dananya 438 juta dolar AS.
"Investasi kami di Indonesia tumbuh hampir 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan akan ditingkatkan dua kali lipat di tahun fiskal selanjutnya," ujar IFC Indonesia Country Manager Sarvesh Suri di Jakarta, Kamis (12/9).
Anggota kelompok Bank Dunia ini memandang peluang investasi di Indonesia masih menarik untuk jangka waktu yang lama. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan investasi IFC di Indonesia yang meningkat sangat signifikan. Sekitar 76,7 persen investasi di 2012 disalurkan ke sektor manufaktur, agribisnis, dan jasa. Sisanya sebesar 13,3 persen disalurkan ke infrastruktur dan 10 persen ke jasa keuangan.
Untuk tahun fiskal selanjutnya IFC akan fokus kepada investasi sektor infrastruktur. Investasi dilakukan baik melakukan investasi langsung maupun kerja sama pemerintah-swasta. Akses air bersih merupakan salah satu perbaikan infrastruktur yang paling diperlukan untuk memenuhi permintaan.
IFC telah membantu menyediakan sarana air bersih kepada 1,8 juta penduduk Tangerang bersama perusahaan penyedia air bersih PT Moya Indonesia. IFC akan terus melakukan investasi di sektor yang sama dan sektor energi melalui PT Medco Energi International Tbk.
Selain itu IFC juga akan mendorong sektor keuangan, terutama untuk mendorong inklusi keuangan. "Kami juga akan fokus pada penguatan sistem keuangan Indonesia," kata Sarvesh.
IFC telah mendukung Bank Indonesia untuk mendorong branchless banking. BI telah melakukan proyek percontohan branclhess banking dengan lima bank. Tiga diantaranya merupakan klien IFC. Infrastruktur dan pasar keuangan akan mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Seperti diketahui 90 persen ekonomi Indonesia ditopang oleh UMKM.
Salah satu upaya yang dilakukan IFC untuk membantu lebih banyak penduduk miskin adalah melakukan investasi pada PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura, yaitu sebuah lembaga keuangan mikro yang memberikan pinjaman kepada wirausaha perempuan di Indonesia, terutama di wilayah perdesaan. Kehadiran investasi ini diharapkan perempuan Indonesia dapat mengembangkan usahanya dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.