EKBIS.CO, JAKARTA -- Kondisi ekonomi di Indonesia tengah bergejolak, tetapi investasi di produk-produk wealth management tetap tumbuh signifikan. Hal tersebut dipengaruhi oleh prospek ekonomi Indonesia yang cukup baik serta kelas menengah yang masih tumbuh.
Executive Vice President, Head Retail Liabilities, Wealth Management dan e-channels PermataBank, Bianto Surodjo, mengatakan, investasi di PermataBank tumbuh 20 persen (yoy). Jumlah nasabah prioritas PermataBank saat ini sebanyak 45 ribu nasabah. "Nasabah baru prioritas inflow-nya masih cukup banyak. Indonesia prospeknya bagus. Kelas menengah masih cukup banyak," ujar Bianto, Kamis (12/9).
Menurutnya, saat ini memang sedang terjadi gejolak ekonomi di Indonesia, seperti capital outflow yang disebabkan oleh wacana penghentian quantitative easing Amerika Serikat (AS), tetapi investasi harus melihat jangka panjang. "Sepanjang kita percaya masa depan fundamental ekonomi positif, prospeknya bagus," ujarnya.
PermataBank mendorong nasabahnya yang saat ini mencapai 1,5 juta nasabah untuk berinvestasi jangka panjang. Bianto mengaku pihaknya memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah serta memberikan edukasi agar nasabah dapat memilih produk investasi yang sesuai dengan tujuan mereka.
Strategi yang dilakukan PermataBank untuk menggaet nasabah yakni fokus memberikan value added terutama produk dana murah. Bianto mengatakan pihaknya juga fokus memperkuat electronic channel melihat tren penggunaannya yang sangat tinggi. "Kami me-manage relationship yang baik dengan nasabah," ungkapnya.
Salah satu produk investasi PermataBank adalah reksa dana. Untuk menambah produknya, PermataBank bekerjasama dengan PT Eastspring Investments Indonesia untuk produk reksa dana Saham Eastspring Investments Alpha Navigator, reksa dana saham terbuka yang didesain untuk memberikan nilai tambah dan imbal hasil jangka panjang untuk investor.
Presiden Direktur Eastspring Investments Indonesia, Riki Frindos, mengatakan PermataBank adalah bank lokal pertama yang bekerjasama dengan pihaknya. Di tengah adanya aliran dana yang keluar dari Indonesia, Eastspring mengaku aliran dana yang masuk ke produk reksa dananya masih positif.