EKBIS.CO, JAKARTA -- Polemik yang timbul di masyarakat seiring peluncuran mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/ LCGC) membuat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa angkat bicara.
Berbicara kepada wartawan seusai bertemu Pangeran Andrew di kantornya, Rabu (18/9), Hatta mengaku telah berbicara dengan Menteri Perindustrian MS Hidayat terkait keberadaan LCGC.
"Jangan sampai justru keberadaan itu (LCGC), membanjiri market dalam negeri. Ini yang tidak kita inginkan," ujar Hatta.
Hatta mengatakan, LCGC pada dasarnya akan dioptimalkan untuk ekspor. Terlebih menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN2015, Indonesia ingin menjadi basis produksi otomotif.
"Kalau kita lengah, maka industri otomotif masuk ke Thailand. Kemarin itu orang mulai goyang karena ada banjir di Thailand sehingga produsen mobil melirik Indonesia. Peluang ini yang kita tangkap," kata Hatta seraya mengharapkan mayoritas LCGC bisa dieskpor.
"Itu yang paling bagus sehingga industri komponen di Indonesia tumbuh," katanya menambahkan.
Selain alasan di atas, Hatta mengatakan keberadaan LCGC diharapkan membantu program Indonesia untuk menurunkan gas rumah kaca mencapai 26 persen per 2020.
Terkait konsumsi bahan bakar minyak (BBM), LCGC berdasarkan petunjuk teknis dari Kementerian Perindustrian wajib menggunakan BBM nonsubsidi. Hatta menilai apabila masih menggunakan BBM subsidi, keberadaan LCGC harus dicermati betul.
"Kalau tidak ada spesifik keunggulannya dibanding yang lain, bisa sarua jeung bohong. Itu kudeta hati namanya," kata Hatta.