EKBIS.CO, JAKARTA -- Komunitas Tangan di Atas (TDA) bersiap menyebarkan virus wirausaha di 10 kota di Indonesia. Presiden TDA , Fauzi Rachmanto mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan membuka wawasan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) supaya lebih kompeten . Hal ini dirasa perlu mengingat Indonesia khususnya menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEI) pada tahun 2015. "Saat itu pelaku UKM akan punya lawan yang sangat berat," ujarnya saat konprensi pers di Hotel Ibis Jakarta, Rabu (16/10).
Pelaku UKM macanegara dinilai mempunyai modal dan kemampuan yang luar biasa. Untuk itu wirausahawan domestik harus bersatu untuk menjadi pesaing yang tangguh. Salah satu cara dengan bergabung menjadi sebuah komunitas bisnis yang kokoh. Komunitas tersebut harus memiliki karakter saling memberi motivasi, dukungan dan mengayomi bisnis masing-masing anggotanya.
Pesta ini akan dimulai dari wilayah Sumatra, tepatnya di Kepulauan Riau. Selanjutnya TDA akan beralih ke kota Padang dan Palembang. Sedangkan di Pulau Jawa, kegiatan akan dilakukan di Solo, Jabodetabek dan Bandung. Acara ini juga akan digelar di Mataram, Samarinda dan ditutup di Makasar. Pesta ini digelar mulai 19 Oktober di Palembang dan ditutup di Makasar tanggal tanggal 14 Desember 2013. "Kami juga akan mengadakan pesta serupa di luar negeri, tapi mungkin tahun depan," ujar Direktur Pesta Wirausaha TDA, Abdul Rahma Hartian.
Sebagian besar pembicara yang hadir merupakan pebisnis lokal yang sudah dikenal di daerahnya. Sedangkan pebisnis nasional yang hadir antara lain Yusuf Mansyur, Sandiaga Uno dan Rhenal Khasali.
Rangkaian acara terdiri dari Bussiness Seminar, Business Challenge, Business Expo, Business Workshop dan Business Matching. Selain Pesta Wirausaha, TDA juga mengadakan program-program bisnis, diantaranya pelatihan, kunjungan bisnis guna menambah wawawasan dan memingkatkan kemampuan berbisnis.
Pendiri TDA, Haji Nuzli Arismal mengatakan bahwa pebisnis setidaknya harus merasakan hijrah. Hal ini mencontoh apa yang dilakukan oarang Cina di Asia Tenggara dan orang Turki di Eropa. Susahnya kehidupan di negara masing-masing membuat mereka giat mencari sumber daya di tempat lain.
Hijrah akan membuat seseorang memiliki daya juang yang tinggi. Mereka yang berhijrah tidak takut memulai pekerjaan dari yang paling kasar terlebih dahulu, sebelum akhirnya mampu menjadi saudagar sesungguhnya.