EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mengisyaratkan pelepasan saham PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, anak usaha PT Askes (Persero), kepada PT Bank Mandiri Tbk (Persero) dan PT Kimia Farma Tbk (Persero).
"Sesuai ketentuan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang akan beroperasi 1 Januari 2014, tidak boleh punya anak usaha. Karena itu InHealth harus dilepas sebelum akhir 2013," kata Dahlan usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Kantor Pusat Bank Mandiri, di Jakarta, Kamis (17/10).
Menurut Dahlan, penegasan bahwa BPJS tidak boleh punya anak usaha tersebut diputuskan dalam Rapat Koordinasi soal BPJS yang digelar di Kantor Wapres, Rabu (16/10).
"BPJS dalam operasionalnya harus dedicated pada tugasnya yaitu program jaminan sosial, investasi juga dibatasi," ujar Dahlan.
Sejauh ini tambah mantan Dirut PT PLN ini Bank Mandiri dan Kimia Farma menunjukkan minat untuk mengambil alih InHealth.
"Saya sudah minta direksi Askses untuk memproses pelepasan saham InHealt, yang diarahkan kepada BUMN," ujarnya.
Terkait hal itu ditambahkan Dahlan, Bank Mandiri dan Kimia Farma bisa bersaing ataupun bersama-sama mengakuisisi InHealt.
"Sebelum 1 Januari 2014, proses akuisisi sudah harus rampung. Mandiri bisa mengkombinasikan Inhealth dengan bisnis asuransi AXA Mandiri, sedangkan Kimia Farma terkait dengan produksi dan jaringan farmasi yang dimilikinya," ujarnya.
InHealth yang didirikan pada Maret 2009 ini bergerak dalam bidang Asuransi jiwa dengan produk asuransi kesehatan seperti InHealth Indemnity dan InHealth Managed Care.
Pada 2013, InHealth menargetkan perolehan premi sekitar Rp1,6 triliun, naik 33 persen dibandingkan tahun 2012 sekitar Rp1,2 triliun.
Pendapatan terbesar dari InHealth adalah asuransi kesehatan jiwa yang berkontribusi hingga 95 persen terhadap perolehan premi perusahaan.