EKBIS.CO, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap euro dan mata uang utama lainnya pada Selasa (29/10) atau Rabu (30/10) pagi WIB. Lantaran pasar menunggu untuk melihat apakah pembuat kebijakan Federal Reserve akan mengatakan tentang ekonomi setelah pertemuan mereka.
The Fed diperkirakan akan tetap mempertahankan stimulusnya 85 miliar dolar AS per bulan tidak berubah. Namun, masih bisa memberikan gambaran tentang kapan pengurangan program QE3 yang banyak diantisipasi bisa dimulai.
Pada Rabu pukul 04.00 WIB, posisi euro berada di 1,3744 dolar AS , dibandingkan dengan 1,3785 dolar AS pada akhir Senin (28/10). Dolar AS naik menjadi 98,17 yen dari 97,65 yen, sementara euro berada di 134,93 yen, naik dari 134,62 yen.
Pound Inggris jatuh terhadap greenback menjadi 1,6045 dolar AS dari 1,6141 dolar. Sementara dolar AS naik menjadi 0,8988 franc Swiss dari 0,8955 franc.
Dolar AS telah merosot sejak September ketika Fed mengejutkan pasar dengan menahan diri kembali dari pemangkasan stimulusnya. Sejak itu gambaran ekonomi AS telah sedikit memburuk.
Lantaran pertumbuhan terpukul oleh 16 hari penutupan sebagian kegiatan pemerintah pada awal bulan ini dan kepercayaan melemah karena pertarungan politik di Washington atas kebijakan ekonomi.
Dengan ekspektasi berlanjutnya aliran uang longgar dari The Fed, para pedagang mencari hasil yang lebih tinggi di Eropa, mengirimkan euro ke 1,3830 dolar pada Jumat (25/10), posisi terburuk dolar terhadap euro sejak November 2011.
"Investor telah menjual dolar secara bertahap sejak pertemuan Federal Reserve AS terakhir, tetapi pada malam pertemuan bank sentral berikutnya, kita melihat reli berbasis luas dalam greenback," kata Kathy Lien dari BK Asset Management.
Sebagian besar mencerminkan pedagang mengurangi posisi jangka pendek dolar, bukan dolar kembali bullish, katanya. "Selain itu, reli terjadi karena pandangan bahwa setiap kejutan dari Fed akan membuat cenderung naik," tambah Lien.