EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Tendensi Konsumen (ITK) nasional pada triwulan III 2013 sebesar 112,02 atau meningkat dibandingkan triwulan II 2013 yang tercatat 108,02. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (6/11), mengatakan peningkatan itu menunjukkan tingkat optimisme konsumen meningkat.
Berdasarkan keterangan BPS, membaiknya kondisi ekonomi konsumen didorong oleh meningkatkanya tingkat konsumsi bahan makanan, makanan jadi di restoran/rumah makan dan bukan makanan, peningkatan pendapatan dan rendahnya pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi.
Perbaikan kondisi ekonomi konsumen di tingkat nasional terjadi karena ada peningkatan kondisi ekonomi konsumen di semua provinsi (33 provinsi). Sebanyak 16 provinsi di antaranya (48,48 persen) memiliki nilai indeks di atas nasional. Provinsi dengan ITK tertinggi adalah DKI Jakarta dengan nilai ITK 118,09.
Pada triwulan IV 2013, nilai ITK nasional diperkirakan 109,86 atau lebih rendah dibandingkan triwulan III 2013. Meskipun begitu, sebagaimana Indeks Tendensi Bisnis (ITB), angka tersebut masih menggambarkan tingkat optimisme konsumen masih baik karena nilainya di atas 100.
Perbaikan terjadi di semua provinsi di Indonesia dengan 17 provinsi di antaranya (51,52 persen) diperkirakan memiliki nilai indeks di atas nasional. Provinsi yang memiliki ITK tertinggi adalah Bali dengan nilai 116,05. Sedangkan terendah berada di Bengkulu dengan nilai 106,56.
ITK adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan BPS melalui survei tendensi konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen. Responden STK merupakan subsampel dari dari survei angkatan kerja nasional khusus di perkotaan. Jumlah respondennya mencapai 12.153 orang.