EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan penciptaan lapangan kerja yang memadai di sektor industri akan mencegah peningkatan jumlah pengangguran dan mendorong nilai investasi di Indonesia. "Upaya kita untuk penciptaan lapangan kerja tidak boleh berhenti, kuncinya adalah investasi. Pertahankan industri yang sudah ada jangan sampai 'lay off'," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/11).
Hatta menjelaskan untuk mencegah adanya pemutusan hubungan kerja dan penurunan produktivitas, pemerintah berupaya melakukan relaksasi aturan serta memberikan sejumlah insentif agar sektor industri tetap berjalan. "Kalau perlu kita berikan insentif, karena lapangan kerja penting buat kita. Makanya paket kebijakan ekonomi kita salah satunya selain menjaga daya beli masyarakat, juga untuk mempertahankan industri plus investasi kita tarik untuk penciptaan lapangan kerja," paparnya.
Hatta mencontohkan salah satu insentif yang dapat diberikan pemerintah adalah melakukan relaksasi bagi kawasan berikat untuk mendorong ekspor dari hanya sebelumnya 25 persen menjadi 50 persen, agar produktivitas tidak terganggu. "Kita beri kebijakan yang tadinya ekspor hanya boleh 25 persen, dinaikkan jadi 50 persen untuk dalam negeri tanpa harus mengganggu, dengan itu mereka tidak 'lay off'," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 118,2 juta orang atau berkurang sebanyak tiga juta orang dibandingkan jumlah angkatan kerja Februari 2013 sebanyak 121,2 juta orang. Jumlah tersebut dibandingkan Agustus tahun lalu, bertambah 140 ribu orang.
BPS juga mencatat dari angkatan kerja tersebut, jumlah penduduk yang bekerja mencapai 110,8 juta orang, atau berkurang sebanyak 3,2 juta orang dibandingkan Februari 2013 yang tercatat sebesar 114 juta orang. Dengan demikian, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 6,25 persen atau mengalami peningkatan dibandingkan Februari 2013 yang tercatat 5,92 persen dan Agustus 2012 sebesar 6,14 persen.
Selama setahun terakhir, sektor yang mengalami penurunan jumlah penduduk bekerja antara lain sektor pertanian 2,08 persen, sektor konstruksi 7,51 persen dan sektor industri sebesar 3,19 persen.