EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (8/11) dibuka melemah sebesar 25,47 poin seiring dengan bursa global. IHSG BEI dibuka turun 25,47 poin atau 0,57 persen menjadi 4.460,64. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 6,51 poin (0,86 persen) ke level 745,74.
Analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung mengatakan bahwa mayoritas bursa Asia dibuka terkoreksi, termasuk indeks BEI pada pagi ini seiring dengan tekanan yang terjadi di bursa AS tadi malam. "Pasar kembali khawatir terhadap tapering stimulus keuangan AS akan dipercepat oleh The Fed setelah data produk domestik bruto (PDB) AS di kuartal III 2013 yang mencapai 2,8 persen, jauh lebih tinggi dari ekspektasi," kata dia di Jakarta, Jumat (8/11).
Ia mengemukakan bahwa sentimen AS itu menghapus sentimen positif sebelumnya dari bursa Eropa dimana bank sentral Eropa (ECB) menurunkan suku bunga-nya menjadi 0,25 persen dari 0,5 persen. "Minimnya sentimen baru dari domestik juga membuat indeks BEI bergerak seiring pergerakan bursa regional," kata dia.
Di sisi lain, ia menambahkan pelaku pasar juga sedang mengantisipasi data neraca perdagangan dan ekspor-impor Cina yang akan dipublikasi.
Analis PT Anugerah Sekurindo Indah, Bertoni Rio mengatakan bahwa meningkatnya jumlah cadangan devisa periode Oktober sebesar 1,3 miliar dolar AS menjadi Rp 97 miliar dolar AS diharapkan dapat menahan sentimen negatif. Ia memproyeksikan, indeks BEI pada akhir pekan ini berpeluang menyentuh level 4.500 poin. Diharapkan data ekonomi Cina yang akan dipublikasikan menjadi pendukung penguatan bursa Asia, termasuk IHSG BEI di akhir pekan.
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 151,74 poin (0,66 persen) ke level 22.729,29, indeks Nikkei-225 turun 139,45 poin (0,98 persen) ke level 14.088,99, dan Straits Times melemah 15,09 poin (0,47 persen) ke posisi 3.187,09.