EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta perbankan nasional untuk lebih meningkatkan penyaluran kredit kepada sektor industri ketimbang sektor perdagangan.
"Saya sudah minta perbankan untuk bergerak ikut menyusun fondasi ekonomi yaitu menitikberatkan pada sektor industri dan saya juga ikut berjuang untuk itu membangkitkan industri," kata Dahlan, usai berbicara pada 'Mandiri Investment Forum 2013' di Jakarta, Senin (11/11).
Menurut Dahlan, peningkatan porsi kredit ke sektor industri bisa mengembalikan kejayaan ekonomi nasional, seperti di zaman orde baru.
Pada acara yang diikuti oleh sekitar 300 orang peserta itu, Dahlan membeberkan persoalan yang dihadapi Indonesia ketika di masa Orde Baru dengan masa reformasi saat ini.
"Kita lihat di awal masa pemerintahan Pak Harto, banyak pengusaha menjadi pedagang, namun 10 tahun kemudian pedagang itu menjadi industrialis. Banyak pengusaha yang tadinya pedagang mendirikan pabrik, ini bagus untuk perkembangan bangsa, kalau bergerak ke industri kita kokoh," tegas Dahlan.
Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang sehat ketika itu tidak terlepas dari kegiatan industrialisasi, dan prosesnya pun berlangsung mulus.
Namun mantan Dirut PT PLN ini menyayangkan gelombang industrialisasi tersebut terhenti ketika terjadi krisis ekonomi tahun 1998.
"Ketika itu terjadi kerusuhan, kurs mata uang rupiah terpuruk tajam. Kondisi ini akhirnya memicu para industrialis menjadi pedagang," ujarnya.
Akibatnya tambah Dahlan, industri jatuh, dan pedagang lebih memilih berjualan barang-barang impor sehingga ekonomi kita defisit dalam jumlah besar.
"Banyak penduduk Indonesia kembali menjadi pedagang yang karakternya lebih suka mengimpor ketimbang mencipta produk sendiri. Ini yang melemahkan ekonomi kita. Tentu kita tidak ingin ini berlanjut," tegasnya.
Untuk itu kata Dahlan, Indonesia harus menggalakkan kembali visi ekonomi menjadi negara industrialisasi agar dapat mengatasi berbagai persoalan ekonomi.
"Dengan industrialisasi pertumbuhan ekonomi nasional bisa tetap terjaga di atas enam persen secara berkesinambungan," katanya.