EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, inovasi di sektor kelautan dan perikanan mesti mendorong peningkatan investasi komoditas udang Indonesia.
"Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga harus menghasilkan riset yang mengajak dan mengarah kepada semakin banyaknya investor terutama untuk komoditas udang," kata Sharif Cicip Sutardjo di Jakarta, Selasa (12/11).
Menurut Sharif, Badan Penelitian dan Pengembangan merupakan sistem pendukung strategis yang dapat memasok informasi bagi para pengambil kebijakan, pelaku industri, pengusaha dan masyarakat luas. Menteri Kelautan dan Perikanan memaparkan, Balitbang juga telah menghasilkan inovasi teknologi yang telah teruji, handal, dan telah direkomendasikan serta didokumentasikan dalam bentuk buku.
Sementara itu, KKP juga mengklaim program revitalisasi tambak udang yang sedang digalakkan di sejumlah daerah dinilai mampu meningkatkan produktivitas komoditas udang Indonesia. "Program ini mampu meningkatkan produksi dan produktivitas tambak udang yang selama ini terbengkalai," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto.
Menurut Slamet, pemanfaatan tambak yang selama ini terbengkalai selain meningkatkan produktivitas lahan juga mampu meningkatkan kesejahteraan petambak dan masyarakat. Ia mengemukakan, program revitalisasi tambak yang dilakukan melalui pembuatan tambak percontohan (demfarm) telah mampu mendorong munculnya tambak-tambak baru di sekitar demfarm.
"Program ini merupakan bagian dari program revitalisasi pertanian, kehutanan dan perikanan yang telah dicanangkan oleh Presiden pada tahun 2005, dan baru terealisasi pada tahun 2012 dibawah komando Menteri Kelautan dan Perikanan," paparnya.
Sedangkan Wakil Ketua Umum Kadin Yugi Prayanto telah menyatakan, pihaknya saat ini tertarik untuk melakukan investasi di bidang perikanan budidaya khususnya untuk komoditas budidaya udang. "Komoditas udang saat ini memiliki tren permintaan pasar yang menarik," kata Yugi Prayanto sambil menambahkan, ketertarikan Kadin terhadap komoditas udang antara lain karena harganya yang saat ini cenderung tinggi dan teknologi budidaya udang yang relatif telah dikuasai.
Selain itu, lanjutnya, faktor lainnya adalah masih tersedianya lahan tambak yang luas serta udang Indonesia dinilai bebas dari penyakit. "Bisnis di sektor perikanan budidaya secara umum memiliki prospek yang lebih bagus dibanding dengan perikanan tangkap dan perbankan melihat bahwa sector ini lebih visibel, terukur dan lebih terjamin hasilnya," ungkap Yugi.