EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (21/11) dibuka melemah ke posisi 4.327,81 poin setelah adanya ekspektasi pengurangan stimulus keuangan the Fed. IHSG BEI dibuka turun 22,98 poin atau 0,53 persen menjadi 4.327,81. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 5,87 poin (0,81 persen) ke level 721,22.
"Mayoritas bursa Asia dibuka melemah pagi ini termasuk IHSG BEI, memfaktorkan ekspektasi tapering akan dilakukan dalam waktu dekat oleh the Fed," kata analis Samuel Sekuritas, Yualdo Yudoprawiro di Jakarta, Kamis (21/11).
Ia mengemukakan bahwa notulen pertemuan the Fed kembali memunculkan ekspektasi pemangkasan stimulus keuangan akan segera dilakukan dalam beberapa bulan mendatang seiring dengan membaiknya data pengangguran di AS. Ia menambahkan, nilai tukar rupiah yang kembali terdepresiasi ke level Rp11.700 per dolar AS juga menjadi salah satu pendorong indeks BEI tertekan.
"Sektor-sektor yang sensitif terhadap pelemahan rupiah diperkirakan kembali tertekan seperti semen, konstruksi, properti dan konsumer," katanya.
Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya mengemukakan bahwa kekhawatiran pelaku pasar terhadap percepatan tapering oleh The Fed memungkinkan ditariknya sebagian dana asing sehingga dapat menjadi sentimen negatif bagi pergerakan Indeks BEI. "Diperkirakan IHSG akan bergerak mixed dan cenderung melemah pada Kamis ini di kisaran 4.300-4.406 poin," katanya.
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 151,28 poin (0,64 persen) ke level 23.549,58, indeks Nikkei-225 naik 240,97 poin (1,58 persen) ke level 15.315,28, dan Straits Times melemah 16,11 poin (0,51 persen) ke posisi 3.168,42.