Selasa 26 Nov 2013 16:24 WIB

Ekonomi Syariah Global Berpotensi Raup 6,7 Triliun Dolar AS

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

EKBIS.CO, DUBAI -- Ekonomi syariah global berpotensi memiliki nilai aset 6,7 triliun dolar AS, lebih besar dari perekonomian setiap negara di dunia kecuali Cina dan Amerika Serikat. Laporan dari Otoritas Dubai dan Thomson Reuters memperkirakan pengeluaran konsumen Muslim global di sektor media, makanan dan gaya hidup (termasuk kosmetik dan pariwisata) mencapai 1,62 triliun dolar AS pada tahun lalu.

Angka tersebut diprediksi meningkat menjadi 2,47 triliun dolar AS pada 2018. Dari sisi keuangan, laporan tersebut mencatat aset keuangan syariah mencapai 1,35 triliun dolar AS dan diperkirakan tumbuh 15 sampai 20 persen pertahunnya. Potensi aset keuangan syariah di pasar utama bisa mencapai 4,1 triliun dolar AS. "Besarnya potensi sektor-sektor tersebut membuka peluang sinergis untuk pertumbuhan investasi," tulis laporan tersebut seperti dikutip The National, Selasa (26/11).

Wakil Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohammed bin Rashid telah membuat strategi tiga tahun untuk membuat Emirat menjadi ibukota ekonomi syariah. Laporan tersebut mengatakan Malaysia memiliki potensi kuat sebagai pusat sektor ekonomi syariah. Namun Malaysia mungkin telah mencapai titik stagnasi dengan keterbatasan dampak dan jangkauan. Di UEA, Dubai dinilai menjadi tempat terbaik mengambil peran kepemimpinan tersebut. Pusat utama lain dari ekonomi syariaha adalah Arab Saudi, Turki, dan Indonesia.

Selain potensi ekonomi yang besar, laporan ini juga menunjukkan tantangan membangun pusat ekonomi syariah. Banyak tantangan menghadapi kesempatan ini, termasuk Sumber Daya Insani (SDI), standardisasi dan kepatuhan,  pendidikan konsumen, posisi global dan keunggulan operasional.

Sektor makanan dan gaya hidup halal turut membuka cakrawala baru peluang ekonomi syariah secara keseluruhan. "Potensi konsumen ekonomi syariah tidak hanya terbatas pada umat Islam, tetapi juga meluas ke orang-orang di luar agama Islam yang berbagi nilai sama," tulis laporan itu.

Kebutuhan berbasis nilai mendorong sektor ekonomi syariah yang meliputi kebutuhan makanan, pakaian sederhana, keuangan etis, perjalanan nyaman bagi keluarga serta layanan lainnya yang sesuai praktik Islam. Saat ini ada konektivitas antara keuangan syariah dan sektor makanan halal. Dua segmen ini adalah yang terbesar dari ekonomi syariah global. Segmen pangan dan pertanian dalam negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah melakukan 340 transaksi yang selesai dalam dua tahun terakhir dengan total nilai 14,9 miliar dolar AS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement