EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat menilai target kredit yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) untuk tahun depan tidak realistis. BI menargetkan pertumbuhan kredit hanya 15-17 persen sesuai dengan pertumbuhan ekonomi yang tengah melambat. Perlambatan kredit juga ditujukan agar defisit transaksi berjalan dapat berkurang.
Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Prasetiantono, mengatakan target kredit tersebut tidak realistis. "Itu tidak sesuai dengan apa yang terjadi di perbankan," ujar Tony, Kamis (28/11).
Ia menilai perbankan saat ini masih bergairah. Menurutnya, target kredit tersebut bertentangan dengan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan BI. BI memproyeksikan ekonomi 2014 dapat tumbuh pada 5,8-6,2 persen.
"Itu konflik dengan target BI sendiri untuk pertumbuhan," ujar dia. Ia mengkalkulasikan jika bank hanya mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 15 persen, pertumbuhan ekonomi tahun depan hanya dapat dicapai sebesar 5 persen.