EKBIS.CO, JAKARTA -- Kinerja BMT-UGT Sidogiri cukup menggembirakan. Aset BMT tersebut menembus angka Rp 950 miliar per Oktober 2013.
"Aset kami tumbuh pesat dari sekitar Rp 600-an miliar di awal 2013. Kami menargetkan aset Rp 1 triliun di akhir tahun ini," ujar Direktur Utama BMT-UGT Sidogiri, Abdul Majid Umar kepada ROL, baru-baru ini.
Majid optimistis BMT-UGT dapat mencapai, bahkan melampaui target tersebut. "Mungkin lebih Rp 40 sampai 50 juta," ucapnya.
Pembiayaan BMT-UGT Sidogiri (outstanding) per Oktober 2013 mencapai sekitar Rp 650 miliar. Financing to Deposit Ratio (FDR)) sebesar 100 lebih. Sementara itu, Non Performing Financing (NPF) atau jumlah pinjaman bermasalah sebesar 3,4 persen.
Selama ini BMT-UGT menyasar bisnis komunitas, tidak hanya ke kalangan pesantren, tapi juga komunitas bisnis mikro seperti pedagang-pedagang di pasar tradisional, peternak dan petani. BMT-UGT Sidogiri berencana mengembangkan asuransi mikro syariah bagi segmen-segmen tersebut.
"Produk asuransi syariah resmi yang sudah ada nanti kami jual tapi dengan kemasan tersendiri untuk komunitas," ucap Majid.
Dia mengatakan awal terjunnya BMT-UGT Sidogiri ke bisnis keuangan syariah karena dilatarbelakangi kepedulian terhadap kondisi ekonomi masyarkat. "Masyarakat banyak yang terjerat rentenir. Kami tergerak memberi manfaat pada masyarakat. Ini terbukti dengan peningkatan kualitas permodalan yang kami miliki," kata dia.
Untuk memuluskan niat itu, BMT-UGT Sidogiri memerlukan penguatan-penguatan dari sisi jaminan keberlangsungan bisnis sehingga asuransi tersebut dinilai mampu menyelematkan masyarakat dari belenggu rentenir. Lembaga keuangan syariah, kata Majid, harus lebih cerdas dari rentenir sehingga tidak hanya kemudahan yang didapat bagi tapi juga kemudahan bisaa diperoleh. Produk asuransi mikro syariah tersebut telah soft launching pada 1 Muharram lalu, namun baru akan grand launching pada Januari atau Februari 2014.