Selasa 03 Dec 2013 09:40 WIB

Indonesia Perjuangkan Penurunan Bea Masuk Ikan Tuna ke Norwegia

Red: Nidia Zuraya
Ikan tuna, salah satu andalan ekspor hasil laut Indonesia.
Foto: http://www.ekobiz-parepare.com
Ikan tuna, salah satu andalan ekspor hasil laut Indonesia.

EKBIS.CO, OSLO -- Pemerintah Indonesia terus berusaha agar bea masuk ikan tuna dari Indonesia ke Norwegia bisa diturunkan untuk lebih menggairahkan ekspor hasil perikanan ke negara tersebut. "Ya kita berusaha untuk menurunkan tarif tersebut agar lebih rendah," kata Economic and Commercial Affairs Kedubes Indonesia di Norwegia Herry Kostafani di Oslo, Selasa (3/12).

Tarif masuk ikan tuna Indonesia ke Norwegia saat ini adalah 24 persen. "Kami berusaha melakukan dialog dengan pemerintah Norwegia akan bisa diturunkan," ujarnya.

Dikatakan Herry, memasuki era perdagangan bebas, seharusnya bea masuk yang besar sudah tidak diberlakukan lagi. Menurutnya produk perikanan dari Indonesia yang banyak di ekspor ke Norwegia adalah ikan hias sedangkan Norwegia banyak mengekspor ikan salmon ke Indonesia.

Herry mengatakan bahwa pembicaraan mengenai hubungan perdagangan kedua negara tersebut telah masuk dalam putaran kedelapan. "Kami harap nantinya ekspor kita semakin meningkat," ujarnya.

Pangsa pasar utama produk ikan laut seperti salmon dari Norwegia adalah Eropa. Untuk memperluas pasar, Norwegia kini menjajaki ekspor ke Asia, antara lain Cina, Singapura, dan Indonesia, seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi di sana. Badan Sumber Daya Pangan Laut Norwegia (Norwegian Seafood Council/NSC) mencatat, nilai ekspor ikan salmon Norwegia ke Indonesia naik dari 8,11 juta dolar AS tahun 2011 menjadi 9,82 juta dolar AS tahun 2012 dengan volume ekspor naik hampir dua kali lipat. Jika pada 2011 Norwegia menguasai 54 persen dari pasar ikan segar di Indonesia, tahun 2012 sudah 86 persen.

Dalam memasarkan hasil produksi ikan, NSC berperan penting. Lembaga yang berada di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan Norwegia ini didanai industri perikanan laut itu berdiri sejak tahun 1991 dan memiliki 12 kantor cabang di berbagai negara. Institusi itu bertugas memasarkan dan jadi pusat informasi pemasaran hasil perikanan laut Norwegia.

Di antara berbagai jenis produk kelautan, ikan salmon menjadi salah satu sumber daya pangan laut yang banyak diekspor. Ikan salmon disukai karena dimasak, dan tingginya kandungan nutrisi pada ikan tersebut sesuai dengan kesehatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement