EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi akan menguat pada semester II 2014. Sampai saat ini rupiah terus melemah. Rabu (4/12), rupiah ditransaksikan pada level Rp 11.933, atau terdepresiasi sebesar 22,8 persen ytd.
Ekonom HSBC Indonesia, Ali Setiawan mengatakan, sulit bagi rupiah untuk membaik pada semester I-2014. Karena ekspor masih datar dan konsumsi tidak akan berkurang. Di sisi lain, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) juga masih terus tumbuh.
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk mengatasi defisit transaksi berjalan baru akan terasa pada semester II. "Pada semester II kebijakan akan terlihat dampaknya. Akan ada perbaikan sedikit dan berkurang tekanan terhadap rupiah," ujar Ali.
Pada semester II rupiah diprediksikan akan berada di level Rp 11 ribu. Namun, hal tersebut baru dapat tercapai jika pemerintah konsisten terhadap kebijakan yang telah diambil.
Ali menilai, Bank Indonesia (BI) telah melakukan banyak hal sendirian. Pendalaman pasar yang dilakukan BI tidak bisa terjadi dalam waktu satu bulan.