Kamis 05 Dec 2013 14:01 WIB

Sepuluh Universitas di AS Tawarkan Program Studi Keuangan Syariah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Universitas Harvard
Universitas Harvard

EKBIS.CO, WASHINGTON DC -- Amerika Serikat (AS) cenderung skeptis dan belum menggali potensi keuangan syariah. Meski behitu ternyata ada kepentingan akademik di Amerika Serikat tentang keuangan syariah yang terungkap dalam laporan penyedia informasi pendidikan keuangan syariah terkemuka, Yurizk.

Laporan Pendidikan Keuangan Syariah Global (GIFE) 2013 tersebut menyebutkan bahwa sepuluh sekolah bisnis di Amerika Serikat menawarkan kursus dan program keuangan syariah. Sepuluh universitas tersebut yakni Harvard University, Stanford University, University of Pennsylvania (Wharton), MIT Sloan, Northwestern University (Kellogg), University of Chicago, University of Berkeley (Fakultas Hukum), Columbia Business School, Dartmouth College (Tuck), New York University (Stern).

Proyek Keuangan Syariah Harvard adalah inisiatif paling menonjol tentang keuangan syariah di Amerika Serikat. Kegiatan tersebut merupakan forum intelektual setiap dua tahun sekali dan membawa para ulama, pendidik dan ahli dari seluruh dunia untuk membahas isu-isu di industri keuangan syariah. Proyek ini didirikan pada 1995 oleh Pusat Studi Timur Tengah (CME) Harvard University yang kemudian menjadi bagian dari Program Studi Hukum Islam di Harvard Law School.

Saat ini ada 742 institusi di seluruh dunia yang terlibat dalam pendidikan dan penyebaran pengetahuan keuangan syariah. Pakistan, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab (UEA) adalah negara-negara teratas dengan jumlah pendidikan keuangan syariah terbanyak. Inggris memimpin pendidikan keuangan syariah di Eropa dengan 53 persen dari total pendidikan keuangan syariah dan penyedia layanan pengetahuan di wilayah tersebut. UEA memimpin pendidikan keuangan syariah di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara dengan 30 persen dari Lembaga Pendidikan dan Pengetahuan Keuangan Syariah di wilayah tersebut.

GIFE 2013 adalah panggilan bagi seluruh pemangku kepentingan  industri keuangan syariah. Laporan ini adalah salah satu yang eksklusif dan tepat waktu untuk masa industri. "Jika Anda mencari wawasan komprehensif tentang sektor pendidikan keuangan syariah, laporan inilah yang cocok," kata Kepala Keuangan dan Strategi Pengembangan Perusahaan First Global Group, Muath Mubarak seperti dikutip PR.com, Rabu (4/12).

Sumber Daya Insani (SDI) merupakan tantangan penting bagi industri keuangan syariah. GIFE. 2013 menjembatani kesenjangan informasi dan membawa wawasan kritis tentang tantangan yang dihadapi industri keuangan syariah dalam pengembangan SDI. Profesor Ekonomi dan Keuangan University of New Orleans, Kabir Hassan menyebut Yurizk telah mengisi kekosongan laporan pendidikan keuangan syariah di dunia. Saat ini diperkirakan ada kebutuhan 50 ribu profesional industri perbankan syariah. "Sektor pendidikan dan industri akan mendapatkan keuntungan dari laporan ini," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement